JATIMTIMES - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karsa Husada Batu tengah diperiksa aparat Kejaksaan Negeri (Kejari) Batu, terkait kasus korupsi pembangunan gedung rumah sakit yang dibangunan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini.
Menurut informasi yang dihimpun, perkara tersebut diketahui sejak pemeriksaan sekitar empat bulan lalu. Di mana ada dua gedung yang dilakukan penyelidikan.
Baca Juga : Gelapkan Truk Senilai Rp 240 Juta Milik Warga Pujon, Pemuda Asal Malang Ditangkap Resmob Polres Batu
Kejari Batu melakukan penyelidikan atas aduan masyarakat (Dumas). Di mana pihak- pihak terkait sudah diperiksa. Termasuk melibatkan keterangan ahli. Belum diketahui lebih rinci berapa kerugian negara yang diperkirakan akibat rasuah tersebut.
Direktur RSUD Karsa Husada Batu Muhamad Rizal saat dikonfirmasi tak menampik maupun menyampaikan adanya dugaan korupsi. Namun pihaknya membenarkan adanya pemeriksaan oleh Kejari.
"Saya tidak ada klarifikasi. Silakan lihat gedung dan isinya, itu yang diperiksa," ucap Rizal melalui WhatsApp kepada awak media, Selasa (16/9/2025).
Dikatakannya, gedung RS yang dimaksud diresmikan Bu Gubernur empat tahun yang lalu. Gedung dan sarana yang diperiksa Kejari itu disebutnya juga sudah dilakukan audit oleh inspektorat dan badan pemeriksa keuangan (BPK).
"Audit BPK 2 kali, audit inspektorat aman semua proses sudah kami lalui dengan benar dari perencanaan sampai mc (Mutual Check) 100 persen," tambahnya.
Dirinya juga tidak menjawab saat dikonfirmasi mengenai tanggapannya terhadap proses hukum yang berjalan. Soal apakah dirinya diperiksa, Rizal juga memilih tidak berkomentar.
"No komen saya. Pakai logika dan pikiran sehat, lihat gedung dan isinya. Mestinya bangga Batu miliki Karsa (RSUD Karsa Husada)," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Kajari Batu Andy Sasongko menyampaikan pihak kejaksaan sedang melakukan pendalaman perkara dugaan Korupsi RSUD Karsa Husada. Menurut penjelasannya, dalam kasus ini Kejari berhati-hati untuk mengumpulkan alat bukti. Termasuk keterangan terkait dari saksi dan saksi ahli.
Baca Juga : Perkuat Bidang Kesehatan dan Pendidikan, Bank Jatim Hibahkan Ambulans dan Beasiswa Mahasiswa
"Kami masih meminta beberapa permintaan keterangan, termasuk ahli. Ini membutuhkan waktu karena tidak mudah," tambahnya.
Andy menegaskan, penyidik saat ini tengah mengumpulkan berbagai keterangan serta alat bukti yang dibutuhkan. Ia menambahkan, Kejari tidak ingin terburu-buru menetapkan arah kasus sebelum seluruh unsur terpenuhi.
"Untuk memenuhi unsur, Insya Allah kalau perkara ini memang maju atau tidak, nanti akan kami informasikan kepada teman-teman media. Sekarang kami sedang mendalami alat bukti, dan segera akan kami sampaikan," katanya.
Meski belum merinci terkait potensi kerugian negara maupun siapa saja pihak yang terlibat, Andy memastikan Kejari Batu berkomitmen menangani kasus tersebut secara transparan.
"Ada beberapa pendalaman komponen. Mohon bersabar karena proses hukum tidak bisa instan. Segera kami informasikan perkembangan selanjutnya," ringkasnya.
