JATIMTIMES - Sejak tahun 2022, Perumda Tirta Kanjuruhan telah menerapkan sistem manajemen kinerja berbasis digital melalui aplikasi internal bernama Penilaian Kinerja Pegawai (Piawai). Komitmen tersebut dilaksanakan guna membangun budaya kerja yang produktif, transparan, dan adil di internal lingkungan perusahaan.
Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan Syamsul Hadi menyebut, Piawai juga turut dijadikan sebagai instrumen kendali kinerja sekaligus sarana pengembangan sumber daya
manusia (SDM). Sehingga dampaknya, pelayanan kepada masyarakat bisa lebih optimal.
Baca Juga : Tingkatkan Produksi Tebu, Mas Dhito Bakal Kawal Kebutuhan Pupuk Petani
"Semua pegawai kini memiliki tanggungbjawab yang jelas, target kerja yang terukur, dan akses pembinaan yang sistematis. Sehingga Piawai ini bukan sekadar alat ukur, tapi sebuah budaya baru” ujar Syamsul, Selasa (15/7/2025).
Dijelaskan Syamsul, aplikasi Piawai mewajibkan setiap pegawai mencatat dan melaporkan hasil kerja secara mandiri. Sehingga, pemberian insentif sepenuhnya berbasis data pelaporan pada aplikasi tersebut. "Tanpa pelaporan yang valid, tidak dapat diberikan insentif," jelasnya.
Diakui Syamsul, prinsip yang diterapkan pada aplikasi Piawai ini telah disepakati bersama. Pada kesepakatan tersebut, disampaikan bahwa insentif diberikan berdasarkan kontribusi nyata yang terukur melalui aplikasi Piawai. Di mana, peningkatan insentif juga turut berdampak pada hasil dari peningkatan produktivitas bersama tersebut.
"Selama ini, transformasi budaya kerja ini terbukti berhasil. Bahkan pegawai yang semula tidak terbiasa menggunakan aplikasi digital kini telah disiplin menyusun dan mengisi sasaran
kerja harian," ujarnya.
Syamsul menyebut, terdapat dua jenis indikator kerja utama yang dikembangkan oleh Perumda Tirta Kanjuruhan pada sistem aplikasi Piawai. Indikator pertama ialah berupa sasaran strategis, yaitu berupa target kolektif yang terhubung langsung dengan kontrak kinerja Direksi.
Sementara indikator kedua adalah sasaran operasional. Yaitu target individu yang dicapai melalui aktivitas harian pegawai. "Sistem ini kami bangun agar kinerja tidak lagi abstrak, karena produktivitas harus bisa diukur, dihargai, dan pada akhirnya ditingkatkan. Termasuk dalam bentuk insentif yang naik setiap tahun,” ujarnya.
Syamsul menambahkan, aplikasi Piawai bukan sekadar teknologi. Namun juga menjadi alat pemacu perubahan sikap kerja menuju profesionalisme dan progresivitas.
Baca Juga : Sidak Pasar Setono Betek, Mbak Wali dan Dirut Bulog Pastikan Pendistribusian Beras SPHP
"Saat ini, capaian realisasi insentif kinerja mencapai rata-rata 98 persen. Capaian ini menunjukkan efektivitas sistem dalam membangun kedisiplinan dan akuntabilitas individu," ujarnya.
Sejak aplikasi Piawai di implementasikan, diakui Syamsul, Perumda Tirta Kanjuruhan mencatat peningkatan efisiensi, pengurangan pemborosan, hingga pelebaran ruang fiskal perusahaan.
Hasil dari produktivitas tersebut kemudian dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan pegawai. Yakni melalui skema insentif kinerja.
"Target kami, sebelum masa jabatan direksi periode 2024–2029 berakhir, besaran insentif dapat setara dengan gaji pokok
bulanan," ujarnya.
Syamsul menambahkan, sistem pada aplikasi Piawai hingga kini terus disempurnakan di setiap tahunnya. Baik penyempurnaan dari sisi fitur, indikator, maupun keterhubungannya dengan program pelatihan di Tirta Kanjuruhan Learning Center (LPK TKLC).
"Melalui aplikasi Piawai Perumda Tirta Kanjuruhan ini, kami optimis dapat terus mendorong SDM yang kompeten, produktif, dan sejahtera," pungkasnya.