JATIMTIMES - Jelang Hari Raya Idulfitri, pemantauan stabilitas dan harga bahan pokok terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Salah satunya yakni pada komoditas cabai, yang harganya masih terus bergerak naik sampai saat ini.
Bahkan, catatan yang diterima JatimTIMES, harga cabai di pasar Kota Malang sempat mencapai Rp 130 ribu per kilogramnya. Dan sampai saat ini masih terus bergerak.
Baca Juga : Tanggapi Keluhan Urus e-KTP, Komisi I DPRD Kabupaten Malang Gelar Sidak ke Dispendukcapil
"Cabai di Kota Malang sedang bagus harganya tapi di harga pasar harus kita tekan agar daya beli di masyarakat akan lebih terjangkau," ujar Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Kamis (13/2/3/2025).
Sedangkan saat ini, harga cabai diketahui berkisar antara Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu. Namun sayangnya, harga di tingkat petani hanya sekitar Rp 50 ribu per kilogramnya. Menurut Wahyu, harga tersebut dipengaruhi banyak hal.
"Saat panen di Wonokoyo, itu dari petani harganya Rp 50 ribu per kg. Itu jenis cabai kaliber. Kami cek di pasar pagi ini untuk cabai hasilnya bervariasi harganya ada yang Rp 80-85 ribu," jelas Wahyu.
Untuk itu, dirinya mengaku akan terus memantau pergerakan harga cabai. Ia berharap nantinya harga cabai dapat lebih terjangkau dan stabil. Bahkan jika diperlukan, ia akan kembali menggulirkan warung tekan inflasi (WTI).
"Memang yang harus kami perhatikan ini harga cabai, karena harga di petani segitu, tetapi dijual dengan harga yang berbeda-beda. Selisihnya ada dengan yang dari petani. Nanti kami cari skenario, kalau ada yang bisa menstabilkan misalnya dengan Warung Tekan Inflasi, kita aktifkan itu agar harga satu pasar itu sama," pungkas Wahyu.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan, meskipun harga masih terus bergerak, setidaknya ketersediaan cabai di Kota Malang masih aman. Menurutnya, hal itu sesuai dengan prinsip ekonomi.
Baca Juga : RPJMD 2025-2030: Merancang Masa Depan Kota Blitar yang Lebih SAE
"Memang hukum ekonomi kalau permintaan meningkat, harga pangan stabil, biasanya harga cenderung naik. Apalagi permintaan naik, ketersediaan sedikit, itu lebih parah lagi harganya. Tapi ini bersyukur ketersediaan ada, karena memang kebutuhan meningkat sehingga harga juga meningkat," kata Slamet.
Dari pantauannya, harga cabai di tingkat petani berkisar di angka Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu. Sedangkan di tingkat pedagang, harganya sekitar Rp 90 ribu. Namun pada pekan lalu, harga cabai di pasar meroket hingga tembus Rp 130 ribu.
"Kemudian hari selasa minggu kemarin sudah turun ke Rp 90.000 sekarang turun lagi ke antara Rp 80.000 - Rp 90.000," imbuh Slamet.