JATIMTIMES - Gelaran Pasar Murah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) mendapat antusias dari masyarakat. Terutama pada komoditas beras.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskopindag Kota Malang, Loh Putu Eka Wilantari mengatakan, beras menjadi salah satu komoditas yang selalu ludes dalam kegiatan pasar murah. Terutama beras yang didistribusikan oleh badan urusan logistik (Bulog).
Baca Juga : Bupati Sanusi Berikan Arahan dalam High Level Meeting TPID: Pastikan Harga dan Pasokan Pangan Stabil
"Yang pasti primadona masih beras Bulog. Karena Bulog dijualnya hanya Rp 11 ribu per kilogram. Kalau di pasar sekitar Rp 12 ribu per kilogram. Jadi memang terasa banget perbedaannya," jelas Eka, sapaan akrabnya.
Bahkan menurut Eka, beras yang disediakan sekitar 2 ton per harinya, selalu ludes dalam gelaran Pasar Murah. Hal itu cukup menandakan bahwa sebagian masyarakat masih bergantung pada keterjangkauan harga bahan pokok.
"Kemarin kalau beras Bulog 2 ton per lokasi, beras premium juga segitu, gula sekitar 500 kg. Selalu habis dalam satu hari," tegas Eka saat ditemui di gelaran Pasar Murah di Kantor Kecamatan Sukun.
Dirinya juga menyebut bahwa animo masyarakat sangat tinggi pada gelaran Pasar Murah. Menurutnya, masyarakat benar-benar memanfaatkan event tersebut, apalagi di tengah meningkatnya kebutuhan jelang Lebaran.
"Artinya moment ini benar-benar dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan jelang lebaran. Sehingga kami pun menggandeng Umkm, termasuk penukaran tabung gas oleh pemerintah," tutur Eka.

Sementara itu, ada beberapa komoditas yang dijual di Pasar Murah ini. Harganya pun terbilang lebih rendah. Seperti beras SPHP dengan harga Rp 56.500 per 5 kilogram (kg), Beras Kita Premium Rp 69.500.
Baca Juga : Setelah Jadi Buron 3 Bulan, Akhirnya Polisi Amankan Spesialis Copet di Kayutangan
Selain itu juga ada minyak goreng Minyakita Rp 14.700 per liter, minyak goreng rembulan Rp 18.500, gula Rp 17.500, telur ayam Rp 28.000, kecap Rp 13.000 dan beberapa bahan pokok lain. Tak hanya bahan pokok, di lokasi juga dijual beberapa kue kering produksi UMKM lokal.
Sementara itu, pasar murah menjadi salah satu instrumen Diskopindag untuk menjaga keterjangkauan masyarakat terhadap bahan pokok. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi adanya kenaikan harga yang biasa terjadi jelang Hari Raya Idul Fitri.
"Karena kita melihat harga bahan pokok cenderung naik. Kami targetkan dilaksanakan selama 5 hari ke depan, keliling di lima kecamatan," ujar Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi.
Rencananya, Pasar Murah tersebut akan digelar masing-masing satu kali setiap kecamatan. Melalui pasar murah itu, pihaknya akan menyediakan beberapa bahan pokok yang dinilai memiliki kerawanan kenaikan harga jelang Lebaran.