JATIMTIMES - Persoalan gagal berangkatnya jamaah umrah yang menggunakan biro jasa Indonesia Haji Training Center (IHTC) Kediri mencoreng nama baik PT Ash Sofwah Group & Travel Situbondo. Pasalnya IHTC membawa-bawa nama PT Ash Sofwah atas izin legalitasnya.
Berdasarkan hal tersebut, PT Ash Sofwah Group & Travel melalui kuasa hukumnya, Moh Hanif Hariyadi, menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kerja sama dengan Indonesia Haji Training Center (IHTC) Kediri sejak November 2024 lalu.
Baca Juga : Dispatch Bongkar Kronologi Konflik Kim Sae-ron dengan Agensi Kim Soo-hyun
"PT Ash Sofwah dengan IHTC sudah tidak bekerja sama sejak November 2024 lalu. Kami terkejut saat membaca berita online yang di dalamnya terdapat statemen Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia Jawa Timur Bagus Romadon yang menyebut IHTC menggunakan PT Ash Sofwah untuk legalitas pemberangkatannya," ujar Hanif, Rabu (12/03/2025).
Karena statemen Ketua Relawan Kesehatan Indonesia Jawa Timur Bagus Romadon tersebut, lanjut Hanif, PT Ash Sofwah jelas dirugikan secara In materiil. Sebab, sudah banyak pelanggan yang menanyakan kebenaran hal tersebut dan sudah mulai muncul keraguan terhadap PT Ash Sofwah Group & Travel.
"PT Ash Shofwah Group Tour dan Travel, agen travel umrah terpercaya yang memiliki izin resmi. Kami menyayangkan ketua Rekan Jawa Timur yang membawa-bawa nama PT Ash Sofwah. Tapi kami maklumi karena ketidaktahuan. Namun jika terus-menerus menyeret nama PT Ash Sofwah, kami selaku kuasa hukum tidak segan-segan melaporkan kepada pihak berwajib atas pasal pencemaran nama baik," ujar Hanif.
Hanif menceritakan bahwa IHTC malah memiliki tanggungan kepada PT Ash Sofwah yang hingga kini belum dibayarkan. "Sebelum putus kerja sama, sudah punya tanggungan. Dijanjikan mau dilunasi, tapi hingga putus kerja sama dan sampai detik ini, belum dibayar sama sekali. IHTC ini memang mafia dan sering bermasalah," ungkapnya.
Baca Juga : PDRB Jatim Terbesar Kedua setelah DKI Jakarta, Bank Daerah Harus Berperan
Hanif berharap ke depannya, baik korban IHTC dan ketua Rekan Jawa Timur lebih bijak dalam memahami persoalan dan kroscek serta konfirmasi terlebih dahulu kepada PT Ash Sofwah Group & Travel.
"Jika sudah seperti ini, bagaimana? klkan kami PT Ash Sofwah yang dirugikan. Harapannya kalau bisa pihak yang berstatemen mengklarifikasi hal tersebut serta lebih bijak lagi dalam memberikan statemen kepada media karena yang membaca khalayak banyak," pungkasnya.