JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur. Berdasarkan laporan resmi BMKG, cuaca ekstrem ini berpotensi terjadi mulai 7 hingga 16 Maret 2025.
âWaspadai potensi hujan lebat, angin kencang, hujan es, serta puting beliung di beberapa wilayah Jawa Timur. Kondisi ini dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, hingga pohon tumbang,â tulis BMKG Juanda melalui akun Instagram resminya, @infobmkgjuanda.
Baca Juga : Pemdes Tugu Rejotangan Salurkan PMT Bulan Maret ke 47 Warga Penerima
BMKG menyebutkan sejumlah daerah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem selama periode ini, di antaranya:
⢠Wilayah perkotaan: Kota Surabaya, Kota Batu, Kota Malang.
⢠Wilayah dataran tinggi dan pegunungan: Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.
Itulah wilayah di Jawa Timur yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem hingga 16 Maret. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan bencana.
BMKG menjelaskan bahwa saat ini Jawa Timur berada di akhir musim hujan dan akan memasuki masa peralihan sehingga potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi.
"Kondisi Dinamika Atmosfer terkini menunjukkan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi) di perairan utara Jawa Timur, serta gangguan atmosfer MaddenJullian Oscillation (MJO) secara spasial diprakirakan akan melintasi wilayah Jawa Timur yang mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Timur," demikian keterangan BMKG Juanda.
Selain itu, kondisi atmosfer yang masih labil serta faktor konvektivitas lokal yang cukup kuat di wilayah Jawa Timur menudukung pertumbuhan awan cumulonimbus yang cukup intens. Sehingga berpotensi menimbulkan hujan deras disertai petir dan angin kencang.
Baca Juga : 198.380 Tiket Kereta Api Lebaran Keberangkatan Daop 8 Surabaya Ludes Terjual
BMKG Juanda mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem ini berpotensi menimbulkan berbagai dampak, di antaranya:
- Banjir dan Banjir Bandang: Terutama di daerah dengan sistem drainase buruk dan daerah aliran sungai (DAS).
- Tanah Longsor : Warga yang tinggal di daerah perbukitan dan tebing diharapkan lebih waspada.
- Jalan Licin dan Pohon Tumbang: Pengguna jalan diimbau berhati-hati saat berkendara, terutama di daerah rawan pohon tumbang.
- Penurunan Jarak Pandang: Dapat mengganggu aktivitas penerbangan dan transportasi darat.
BMKG mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan memperbarui informasi cuaca secara berkala. âKami mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini. Jangan abaikan peringatan dini yang telah kami keluarkan,â ujar BMKG Juanda.
Masyarakat juga dapat memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stametjuanda.bmkg.go.id/radar/. Selain itu BMKG juga merilis informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 - 3 jam ke depan melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id dan media sosial @infobmkgjuanda, saluran telepon 24 jam (031) 8668989 dan WhatsApp 0895800300011.