JATIMTIMES - Akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025 lalu, Kota Batu dilanda bencana akibat cuaca ekstrem di beberapa titik. Kerusakan rumah, fasum dan bangunan lain terjadi dipicu curah hujan dan kondisi lingkungan. Namun hingga memasuki bulan Maret 2025, masih ada sejumlah rumah rusak belum tersentuh rehabilitasi dan rekonstruksi (Rehab-rekon).
Salah satu warga terdampak yang rumahnya rusak adalah Zainal Arifin (58), warga Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu. Dinding bagian belakang rumah dan dinding dapur yang dihuni keluarganya ambruk saat saluran air tak mampu menahan curah hujan pada Desember 2024 lalu.
Baca Juga : 7 Alasan Mobil Bekas Banjir Sulit Terjual dan Harganya Murah
"Kejadian bencananya Desember 2024 kemarin. Hujan pertama bersamaan di Graha Wangsa (Kantor Kelurahan Sisir) habis dhuhur, saluran airnya gak kuat, tembok belakang roboh," jelas Zainal saat ditemui, Jumat (7/3/2025).
Tembok yang rusak tersebut berada di samping kamar mandi miliknya. Rumah tersebut ditinggali bersama sang anak. Sedangkan dinding dan bagian dapur yang rusak adalah rumah adiknya, Endah.

Berdasarkan pantauan JatimTIMES, dinding rumah yang rusak sekitar 13 meter pada dua rumah. Sementara kondisi bangunan bagian belakang di dapur juga mengalami retakan.
Zainal menceritakan, akibat kerusakan yang terjadi itu, dua KK di dua rumah yakni rumahnya dan sang adik harus berbagi kamar mandi. Hal tersebut masih dilakukan hingga saat ini. "Kadang kalau antre juga numpang ke masjid di sebelah, untuk mandi," jelasnya.
Dua keluarga yang menghuni dua rumah itu total ada enam orang. Karena tak kunjung dapat bantuan rehab rekon, Zainal mengaku terpaksa cari pinjaman untuk memperbaiki rumah secara mandiri dan bertahap.
"Kalau benerin sedikit-sedikit dulu perbaikannya. Sebelumnya dari BPBD pas setelah kejadian dibantu terpal dan sembako. Tapi perbaikannya belum bisa, katanya pertengahan Januari atau sampai Maret. Sampai sekarang belum ada," ungkap Zainal.

Mengenai bantuan dari pihak lain, ia mengaku mendapat sumbangan semen dari yayasan Al-Hidayah sejumlah 10 karung dan dari pengurus RT 5 karung semen. Ia menyebut, dari Pemkot Batu melalui BPBD dijanjikan ada bantuan material untuk rehab-rekon.
Baca Juga : Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang Tutup Akses Jalan Desa di Tulungagung
"Katanya ketua RW di sini juga sudah diusahakan, tapi belum berhasil," tuturnya.
Ia juga tak menyewa tukang untuk perbaiki rumah lantaran kendala biaya. Sehingga dirinya dan keluarga memperbaiki secara mandiri sejak satu setengah bulan terakhir. Ia menyayangkan karena sebentar lagi merayakan Idulfitri di mana sanak saudaranya banyak datang ke rumah, namun rumah dalam kondisi rusak.
"Ya semoga dibantu, karena sudah habis banyak utang untuk membangun. Sebelum ini sudah ada yang survei beberapa kali dari BPBD, Dinas Permukiman (Dinas Perumahan dan Permukiman) juga, tapi belum ada (bantuan)," imbuh Zainal.