JATIMTIMES - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo mengkonfirmasi ada ratusan kasus demam berdarah dengue (DBD) di awal tahun 2024. Dari ratusan kasus tersebut, terkonfirmasi ada satu pasien yang meninggal dunia. "Angka kasus DBD tahun 2024 sebanyak 243. Sedangkan angka kematian akibat DBD hingga 20 Februari (2024) ada satu jiwa," ungkap Wiyanto saat dikonfirmasi, Sabtu (24/2/2024).
Jika mengacu pada analisa situasi DBD di Kabupaten Malang, angka kasus dan kematian mengalami fluktuatif. Tercatat, sejak tahun 2003 hingga 20 Februari 2024, angka kasus dan kematian DBD di Kabupaten Malang senantiasa mengalami kenaikan dan penurunan.
Baca Juga : Nestapa Jenazah di Jember: Malam Meninggal, Pagi Dimakamkan, Siang Kuburan Dibongkar
Puncaknya, angka kasus DBD di Kabupaten Malang mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada kurun waktu lima tahun lalu. Pada tahun 2019, tercatat angka kasus DBD di Kabupaten Malang tembus 1.558.
Meski kasusnya mencapai ribuan, namun angka kematian DBD di tahun 2019 terbilang tidak terlalu tinggi. Pasalnya, angka kematian DBD di Kabupaten Malang paling tinggi terjadi pada 2007 silam. "Pada saat itu (2007) angka kasus DBD ada 1.010 dengan kematian sebanyak 26 jiwa," ungkap Wiyanto.
Analisa Dinkes Kabupaten Malang, angka kematian DBD di Kabupaten Malang terus mengalami perubahan. Namun angkanya stagnan pada kurun waktu dua tahun kebelakang. "Tahun 2022 dan 2023 angka kematian DBD jumlahnya mengalami kecenderungan yang sama, yakni sembilan kasus kematian di setiap tahunnya," imbuhnya.
Jika melihat tren DBD di Kabupaten Malang, dijelaskan Wiyanto, kasusnya cenderung mengalami penurunan. Meski demikian pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Yakni diantaranya dengan cara senantiasa memperhatikan kebersihan lingkungan serta menjaga pola hidup sehat.
Baca Juga : Tembus 7 Juta Penonton, Pemain Film 'Agak Laen' Siap-Siap Jadi Manusia Silver
"Tren bulanan kasus DBD di Kabupaten Malang pada 2024 ini cenderung menurun. Bulan lalu (Januari) ada 175 kasus. Sedangkan di bulan Februari kasusnya mengalami penurunan menjadi 68," pungkasnya.