JATIMTIMES - Selain susu, popok menjadi salah satu kebutuhan utama bagi mereka yang mempunyai bayi. Karena sekali pakai, maka penggunaan popok bayi tentunya harus dilakukan penggantian setiap kali terisi penuh ataupun dalam rentang waktu tertentu.
Hal inipun juga menjadi anjuran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), agar anak dalam kondisi terjaga kebersihannya dan terhindar dari penyakit. Meskipun telah menjadi anjuran untuk mengganti popok setiap penuh ataupun paling lama setiap 4 jam sekali, lantas bagaimana praktek di lapangan? Seberapa sering masyarakat mengganti popok bayinya, apakah masyarakat mengikuti anjuran dokter tersebut?
Baca Juga : Viral, Peringatan Pakai Obat Herbal Tong Mai Dan, Ini Penjelasan Dokter
Survei Kurious Katada Insight Center (KIC) mengungkap ada 43 persen responden menyatakan mengganti popok bayi mereka sebanyak 3 kali dalam sehari. Kemudian, ada responden yang menyatakan mengganti popok bayi mereka sebanyak dua kali dalam sehari. Proporsinya ada 20,6 persen. Selain itu, ada juga responden yang menyatakan mengganti popok bayinya lebih dari 4 kali dalam sehari. Persentasenya ada 14,4 persen.
"Selain itu, ada pula 3,2 persen responden yang menyatakan anaknya sudah tidak menggunakan popok lagi," kutip dari laman databooks Katadata.
Sementara itu, dari segi biaya, berikut ini hasil survei rencana biaya yang dihabiskan responden untuk membeli popok. Ada 38 persen responden menyatakan mereka berencana mengeluarkan anggaran sebanyak Rp100.001-Rp200.000 per bulannya untuk membeli popok.
Disusul 23,1 persen responden menganggarkan dana untuk pembelian popok antara Rp 200.001-Rp300.000 per bulannya. Diikuti oleh responden yang memprediksikan anggaran untuk beli popok sebesar kurang dari Rp100.000,. Jumlahnya ada sebanyak 9,9 persen responden yang membeli popok dengan budget tersebut. Begitu pun untuk mereka yang mengalokasikan anggaran popok Rp300.001-Rp400.000. Ada 9,9 persen responden yang menyatakan ini.
Sementara itu, responden yang merencanakan anggaran Rp 400.000 - Rp 500.000 untuk beli popok sebesar 8,3 persen. 1,7 persen responden merencanakan pengeluaran beli pokok Rp 600.000 -Rp 700.000, 2,5 persen responden 700.000- Rp 800.000.
Kemudian, 0,8 persen responden merencanakan pengeluaran beli pokok Rp 800.000 -Rp 900.000,. Berikutnya 2,5 persen responden berencana keluarkan dana Rp 900.000-Rp 1.000.000 untuk beli popok.
Baca Juga : Pangeran Sambernyawa, Pendiri Mangkunegaran yang Dianggap Leluhur Masyarakat Blitar
Sementara, perencanaan anggaran yang paling tinggi dikeluarkan untuk beli popok adalah sebesar Rp 2 juta per bulannya, Ada 0,8 persen responden yang menyatakan hal ini.
Untuk diketahui bsurvei ini dilakukan pada 18-26 Juli 2023. Survei menggunakan metode metode computer-assisted web interviewing (CAWI). Adapun tingkat toleransi kesalahan adalah kesalahan sebesar Rp 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Total ada 599 responden yang dilibatkan, dengan proporsi 54,8 persen laki-laki dan 42,2 persen wanita. Untuk survei frekuensi ganti popok, melibatkan 277 responden yang masih memiliki anak di bawah 5 tahun.