JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang memiliki satu program andalan berupa Mahad Al-Jamiah Sunan Ampel al-Aly.
Tujuan utama ma'had ini dihadirkan untuk membekali mahasiswa baru dengan kemampuan dasar selama dua semester. Khususnya di bidang pengetahuan dan keterampilan keagamaan dan al-Quran.
Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Tekankan Sinergi dalam Pembangunan di Musrenbang Kecamatan Sukun
Kepala Pusat Mahad Al Jamiah UIN Maliki Malang Dr. KH. Badruddin, M.HI menyampaikan, sebagai universitas Islam idealnya mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi ini sudah memiliki pengetahuan keislaman yang standar. Seperti lulusan Aliyah atau Muallimin Pesantren.
"Namun realitanya tidak sedikit juga mahasiswa yang diterima di perguruan tinggi ini yang belum bisa baca tulis al-Quran. Karena beberapa jalur seleksi penerimaan maba tidak menjadikan kemampuan baca tulis al-Quran dan pengetahuan dasar keislaman sebagai salah satu materi dalam seleksi dan kelulusan penerimaan maba," ungkap Buya Badru-sapaan akrab Dr. KH. Badruddin, M.HI.
Berlatarbelakang itulah, sebagai universitas tentu saja sudah menjadi konsekuensi UIN Maliki Malang untuk menerima keuniversalan tersebut. Sehingga UIN Maliki Malang tidak hanya terbatas pada penyelenggaraan program studi keagamaan atau keislaman saja, melainkan dapat membuka berbagai macam prodi layaknya perguruan tinggi di bawah naungan Kemendikbud.
"Karena itu UIN terbuka bagi calon mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan di tingkat menengah atasnya (tak hanya dari madrasah aliyah)," tutur Buya Badru.
Lanjut Buya Badru, kondisi mahasiwa baru yang sedemikian itu bukanlah menjadi suatu kekurangan. Bahkan disikapi positif oleh UIN Maliki Malang.
"(Sikap positif UIN Maliki Malang) yaitu memberi kesempatan bagi putra-putri bangsa yang bercita-cita menjadi sarjana Islam untuk menimba ilmu dengan karakter Islami. Kata "Islam" yang disandangkan pada universitas ini bukan hanya sekedar nama, melainkan watak dan karakter dari "civitas akademika" universitas itu sendiri," tegasnya.
Dalam rangka mewujudkan lulusan berkarakter Islami, UIN Maliki Malang mempelopori pendirian dan penyelenggaraan pendidikan Ma'had al-Jamiah (pesantren kampus).
Lulusan berkarakter islami ini ditandai dengan potensi dapat berkembangnya kepribadian yang memiliki kedalaman spiritual, keagunangan ahlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional.
Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Tekankan Sinergi dalam Pembangunan di Musrenbang Kecamatan Sukun
Sejak 2000, masih STAIN kala itu, Ma'had al Jamiah menjadi pesantren kampus yang ngetren di kalangan perguruan tinggi, baik di bawah Kemenag maupun Kemendikbud.
Diketahui, UIN Maliki Malang memadukan sistem pendidikan modern dan sistem pendidikan tradisional, pendidikan perguruan tinggi dan pendidikan pesantren.
Melalui tradisi pendidikan ma'had atau pesantren tersebut mahasiswa dibina tradisi keagamaan dan haliah (perilaku) kesantriannya. Khusunya bagi maba yang belum memiliki kemampuan dan pengetahuan dasar keislaman dapat di-treatment di ma'had.
Untuk memenuhi harapan universitas dan semua pihak, mahad selalu melakukan evaluasi menyeluruh. Mulai dari perencanaan, kegiatan dan hasil dalam rangka menjaga mutu yang unggul.
Seperti kegiatan hari ini, Rabu (1/2), mahad menggelar kegiatan Sosialisasi Kurikulum, Pembelajaran dan Program Mahad 2023, di Hotel Swiss-belinn.
