Setujui RPJMD, Fraksi Nasdem DPRD Jatim Soroti Tingginya Angka Buta Huruf
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Yunan Helmy
07 - Jul - 2025, 06:29
JATIMTIMES - Fraksi Partai Nasdem DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jatim 2025- 2029. Kendati begitu, Fraksi Partai Nasdem masih memiliki sejumlah catatan.
Salah satunya adalah terkait tingginya angka buta huruf (ABH) di sejumlah daerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), di Jatim masih ada sekitar 5 persen penduduk usia 10 tahun ke atas yang belum bisa membaca dan menulis.
Baca Juga : Soroti PAD hingga Infrastruktur, DPRD Kota Batu Sayangkan Pemangkasan Proyek IPLT Tlekung dan Pedestrian
"Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah penduduk yang besar masih memiliki angka buta huruf (ABH) yang cukup tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa," ungkap Juru Bicara (Jubir) Fraksi Partai Nasdem Khusnul Arif dalam rapat paripurna, Senin (7/7/2025).
Menurut dia, kondisi ini diperburuk oleh tantangan geografis, di mana beberapa wilayah mencakup kepulauan dan daerah pedalaman. Hal tersebut menjadi kendala tersendiri dalam pemerataan akses pendidikan.
Lebih lanjut, dikatakannya bahwa kemampuan membaca dan menulis huruf Latin atau lainnya yang tidak dimiliki oleh sebagian penduduk erat kaitannya dengan tingkat kemiskinan dan keterisolasian wilayah. Terdapat tiga kabupaten/kota yang memiliki ABH tertinggi di Jatim pada tahun 2024, yakni Kabupaten Sampang (14,02 persen ), Kabupaten Probolinggo (11,22 persen), dan Kabupaten Bondowoso (9,94 persen).
"Ketiganya memiliki karakteristik sosial budaya yang relatif serupa, seperti masih kuatnya pengaruh budaya lokal, rendahnya mobilitas penduduk, dan keterbatasan infrastruktur pendidikan dasar," urai Khusnul Arif.
Sebaliknya, wilayah dengan capaian ABH terendah justru berada di kawasan perkotaan yang infrastrukturnya lebih baik, seperti Kabupaten Sidoarjo (0,69 persen), Kota Surabaya (1,08 persen), dan Kota Pasuruan (1,15 persen).
Terkait fakta tersebut, ia menilai dokumen RPJMD 2025–2029 telah mengidentifikasi pengembangan SDM berkualitas sebagai isu strategis utama, khususnya dalam Misi 4 (Jatim Cerdas). Berbagai program prioritas telah dirancang, seperti Bantuan Operasional Pendidikan Pesantren dan Madin (bosda), Double Track Pendidikan, revitalisasi SMK, hingga East Java World Class Education dan Milea...