Unisba Blitar Cetak Wirausahawan Muda dari Desa Rejoso melalui Edukasi Kreatif
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
05 - Jul - 2025, 02:57
JATIMTIMES – Semangat kemandirian ekonomi tak lagi sekadar wacana di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar hadir memberi energi baru lewat gerakan edukatif yang membumi: mencetak wirausahawan muda dari kalangan pemuda desa. Melalui kegiatan sosialisasi bertajuk “Menumbuhkan Ide Kreatif dalam Menciptakan Peluang Usaha”, kampus berbasis pengabdian masyarakat itu menjembatani potensi lokal dengan peluang ekonomi nyata.
Kegiatan berlangsung pada Jumat, 9 Mei 2025 di kediaman Ketua RW 1 Desa Rejoso. Dosen Fakultas Ekonomi Unisba, Arif Wahyudi, S.E., M.M., dan Henni Indarriyanti, S.E., M.Akun., menjadi motor penggerak bersama Vemi Novia Firdiyanti, mahasiswa Program Studi Manajemen. Kolaborasi dosen dan mahasiswa ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang sekaligus menunjukkan peran nyata perguruan tinggi dalam pembangunan desa.
Baca Juga : Care for Change, Komunitas Motor Tunjukkan Kepedulian Lewat Seni untuk Anak Panti
Kegiatan ini menyasar organisasi kepemudaan sebagai ujung tombak transformasi desa. Para pemuda diajak untuk menggali ide-ide usaha dari potensi yang selama ini mungkin terabaikan.
Ketua RW 1 Dusun Rejoso, Pani, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyampaikan harapannya agar para peserta mampu menggerakkan ekonomi desa secara mandiri. "Kegiatan seperti ini sangat bagus untuk mendorong anak-anak muda mulai berpikir kreatif dan tidak hanya bergantung pada pekerjaan di luar desa," ujarnya.
Ketua Organisasi Kepemudaan, Rita Susilowati, juga memberikan apresiasi atas kepedulian dunia pendidikan terhadap kemajuan pemuda di wilayahnya. "Kami merasa sangat terbantu dengan adanya pendampingan dari Unisba. Ini bisa menjadi pemicu semangat bagi pemuda untuk memulai usaha dari potensi yang ada di sekitar mereka," tuturnya.
Dalam sesi pemaparan materi, Arif Wahyudi menekankan pentingnya pola pikir kreatif sebagai modal awal dalam merintis usaha. Ia menyampaikan bahwa peluang bisnis tidak selalu lahir dari hal besar, tetapi justru dari masalah sederhana di sekitar yang diselesaikan dengan cara inovatif.
"Anak-anak muda harus peka terhadap lingkungannya. Sumber inspirasi usaha bisa datang dari kebutuhan sehari-hari masyarakat," ujarnya dalam sesi diskusi.
Henni Indarriyanti melanjutkan dengan mengajak peserta untuk mengenali kekuatan ekonomi lokal...