Manajemen Pertandingan Buruk, Atlet IBCA MMA Kota Batu Tetap Sumbang Medali Emas Porprov Jatim IX 2025
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Dede Nana
25 - Jun - 2025, 04:25
JATIMTIMES - Pundi-pundi medali dari ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025 untuk Kontingen Kota Batu terus bertambah. Empat medali diraih cabang olahraga (Cabor) Mixed Martial Arts (MMA) yang tergabung dalam Indonesia Beladiri Camp Association (IBCA). Yakni 1 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu dipersembahkan Atlet Kota Batu.
Bertanding di GOR Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, sejak Minggu (26/6/2025) sore, empat atlet tim MMA Kota Batu mampu menaiki podium. Hasil itu didapat meski dihadapkan pada tantangan jadwal pertandingan yang berubah-ubah dan kurang ideal.
Baca Juga : Pastikan Kelancaran Porprov Jatim, Wali Kota Malang Launching Media Center SIMA
Masalah jadwal dan perubahan waktu itu terjadi sejak babak penyisihan. Beberapa pertandingan bahkan berlangsung hingga dini hari, yang berdampak pada kondisi fisik dan mental para atlet.
"Sebenarnya situasi itu tentu sangat tidak menguntungkan bagi atlet. Mereka sudah tampil optimal sejak awal, namun kurangnya waktu istirahat memengaruhi performa di babak-babak penting," ungkap Pelatih IBCA-MMA Kota Batu, Haris Faris Kusuma, Rabu (25/6/2025).
Meski demikian, para atlet tetap tampil maksimal dan berhasil menorehkan prestasi gemilang. Atlet atas nama Sahid, petarung andalan di kelas 75 kg dan peraih medali perak Porprov 2023 kembali meraih perak usai bertarung sengit melawan atlet dari Kabupaten Sampang di babak final.
Selain itu, atlet atas nama Dea yang turun di kelas 50 kg juga berhasil melaju hingga final, namun harus mengakui keunggulan lawannya dari Kabupaten Kediri dan menyumbang medali perak untuk Kota Batu.
Sedangkan, Rafael William yang berlaga di kelas 63 kg berhasil tampil gemilang. Ia mengalahkan lawannya secara langsung di partai final dan mempersembahkan medali emas bagi kontingen Kota Batu.
Buruknya pengaturan jadwal dan manajemen pertandingan bahkan sempat menuai protes dari sejumlah kontingen daerah, termasuk Kota Batu. Sejumlah keberatan resmi diajukan kepada panitia pelaksana, terutama terkait keputusan juri dan skorsing pertandingan selama beberapa jam.
Baca Juga : Baca Selengkapnya