Mensos RI Koordinasi Pembentukan Sekolah Rakyat di Situbondo: Upaya Memutus Rantai Kemiskinan
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
A Yahya
19 - Apr - 2025, 04:04
JATIMTIMES - Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI) Saifullah Yusuf menggelar acara Koordinasi Pembentukan Sekolah Rakyat dan Dialog Pilar-pilar Sosial di Pendopo Situbondo, Sabtu (19/4/2025).
Acara tersebut dihadiri antara lain; Perwakilan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Jatim), Dirjen Resos, Staf Ahli menteri, Bupati bersama Forkopimda Situbondo, Ketua DPRD Kabupaten Situbondo, TAGANA, pendamping PKH, Pendamping Rehabilitasi, Karangtaruna, TKSK dan sejumlah pilar sosial lainnya.
Baca Juga : Diduga Membuat Laporan Palsu, LPBH NU Situbondo Bakal Laporkan Balik Warga Besuki
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul meminta pemerintah daerah dan seluruh pilar sosial bergerak cepat menyiapkan calon siswa dari keluarga tidak mampu untuk Sekolah Rakyat.
Kabupaten Situbondo termasuk salah satu daerah yang telah mengatakan kesiapannya untuk pembangunan Sekolah Rakyat sejak awal program ini digulirkan. "Tadi Mas Bupati menegaskan kesiapan daerah termasuk menyediakan lahannya. Nanti Senin atau Selasa semua bupati walikota atau Pemda yang mengusulkan untuk pembangunan dan penyelenggaraan sekolah rakyat akan kita akan undang ke Jakarta untuk membicarakan lebih rinci dengan berbagai desk yang telah kita siapkan, mulai dari sarana prasarana yang harus dilakukan, termasuk luasan lahan dan fasilitasnya," ujar Gus Ipul.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini tim dari berbagai kementerian sedang melakukan verifikasi kelayakan lokasi dan kesiapan pelaksanaan. "Kalau semua syarat dipenuhi, pembelajaran bisa dimulai tahun ini. Target nasional kita bangun 200 sekolah rakyat, dan semoga Situbondo masuk dalam gelombang pertama," tambahnya.
Gus Ipul mengungkapkan setidaknya ada sekitar 280 Pemda yang sudah mengajukan, untuk Jawa Timur diatas 30 Pemda. "Tahun ini di mulai targetnya 100-200 sekolah rakyat seluruh Indonesia," ungkapnya.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama (boarding school) dengan pendidikan formal dan pendidikan karakter. Biaya operasionalnya akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, mulai dari konsumsi, alat belajar, hingga fasilitas tempat tinggal. "Ini semuanya gratis. Makan, minum, alat tulis, bahkan tempat tinggal di asrama. Ini bukan sekadar sekolah, tapi juga pusat pembinaan karakter," ujar Gus Ipul...