Persada Hospital Ungkap Alasan Profil Oknum Dokter Diduga Lakukan Asusila Dihilangkan di Website
Reporter
Irsya Richa
Editor
Yunan Helmy
18 - Apr - 2025, 02:16
JATIMTIMES - Pasca-mencuatnya kesaksian mantan pasien diduga menjadi korban tindakan asusila oknum dokter di Rumah Sakit Persada Kota Malang, profil dokter berinisial AY hilang dari website. Hal ini juga dibeberkan rumah sakit dalam konferensi persnya di Srikandi Hall, Persada Hospital, Jumat (18/4/2025).
Terkait hal tersebut, Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi dr Galih Endradita, Sp.FM, FISQua membenarkan bahwa profil dokter dihilangkan.
Baca Juga : Persada Hospital Larang Dokter AY Berpraktik, Ancam Pecat jika Terbukti
Dokter Galih mengatakan dokter AY sudah dinonaktifkan. Dengan ketidakaktifnya, profil dokter tersebut tidak ditampilkan pihak rumah sakit di halaman website Persada Hospital.
“Memang kalau di rumah sakit aturannya itu. Yang terpampang di website keaktifan mereka yang aktif. Jadi, kalau tidak praktik atau tidak aktif, maka tidak boleh dipampang di website,” ujar Galih.
Profil dokter AY sudah hilang empat jam setelah korban mengunggah dugaan pelecehan seksual di media sosial. Itu juga dibarengi dengan hilangnya akun media sosial dokter AY.
Selain proses investigasi masih berjalan, pihak Persada Hospital juga berencana menghubungi korban QOR (31) yang menceritakan kisah kelamnya di media sosial. Hanya, saat ditanya kapan akan menghubungi pihak mantan pasien, dokter Galih belum memastikan.
“Setelah itu kami akan mencari informasi dari pengadu untuk memutuskan kebijakan kasus ini agar cover both side. Jadi, itu yang kami lakukan,” terang dokter Galih.
Kemudian pihaknya juga membenarkan QOR merupakan pasien yang melakukan rawat inap VIP di Persada Hospital pada September 2022. Tak hanya ittu. Dari investigasi oleh tim, dokter AY mengaku pemeriksaan yang dilakukan standar atau pada umumnya.
“Jadi, hal ini perlu dipastikan lagi. Karena nanti keputusan itu melanggar atau tidak setelah ada informasi dari pengadu. Kalau sekarang dari dokter hanya pelayanan standar,” tambah dokter Galih.
Meski demikian, dokter AY juga dianggap melanggar SOP (standar prosedur) rumah sakit. Yakni jika melakukan pemeriksaan, harus didampingi staf atau perawat. Saat itu memang dokter AY hanya datang sendirian ke tuang rawat inap tersebut.
Baca Juga : Baca Selengkapnya