Kebijakan Trump, Pakar UB Ungkap Spillover Effect dan Peluang Ekonomi untuk Indonesia

Editor

Yunan Helmy

16 - Apr - 2025, 11:35

Ilustrasi tarif ekspor impor. (pixabay)


JATIMTIMES - Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 5 April 2025 mengundang perhatian global. Dengan kebijakan resiprokal yang melibatkan kenaikan tarif sebesar 10 persen untuk barang-barang asing dan kenaikan tarif 145 persen untuk impor dari China, dampak ekonomi yang luas pun mulai terasa. 

Sebagai respons terhadap tindakan Beijing atas kebijakan sebelumnya, yang hanya menaikkan tarif sebesar 125 persen, penambahan 20 persen tarif ini juga dimaksudkan untuk memberi hukuman kepada China yang dianggap sebagai penyuplai fentanil ke AS.

Baca Juga : Perkuat Bisnis dan Keamanan Nasabah, Bank Jatim Jalin Sinergitas dengan BRINS

Pakar ekonomi dari Universitas Brawijaya (UB) Dr rer pol Wildan Syafitri SE ME menilai bahwa kebijakan tersebut tidak hanya berfokus pada upaya mengurangi defisit perdagangan Amerika Serikat dengan China, namun juga memiliki potensi menimbulkan  spillover effect bagi perekonomian negara lain, termasuk Indonesia.

Menurut Wildan, salah satu dampak yang mungkin muncul adalah spillover effect, yakni efek dari suatu peristiwa ekonomi yang merembet ke perekonomian negara lain. China, sebagai negara eksportir besar, juga mengimpor bahan baku dari negara lain, termasuk Indonesia. “Karena China adalah negara yang tidak hanya mengekspor, tetapi juga mengimpor bahan baku. Salah satunya dari Indonesia. Kebijakan ini bisa memberikan dampak yang cukup signifikan,” ungkap Wildan.

Lebih lanjut, Wildan menyoroti adanya kontradiksi mendalam antara kebijakan Trump dan prinsip perdagangan bebas yang selama ini diusung dalam ekonomi global. Tarif impor yang tinggi, menurut dia, bertentangan dengan konsep persaingan yang seharusnya berfokus pada keunggulan daya saing produk, bukan pada tarif yang dikenakan.

"Kebijakan ini tidak bisa dianalisis menggunakan teori ekonomi klasik, karena kebijakan ini berpotensi menurunkan surplus konsumen dan bahkan menyebabkan Dead Weight Loss, di mana tidak ada pihak yang benar-benar diuntungkan," tambah Wildan.

Salah satu kekhawatiran yang disampaikan oleh Wildan adalah ketidakpastian dalam ranah politik internasional. Meningkatkan tarif tanpa ada kesepakatan internasional dapat memicu negara-negara lain untuk melanggar prinsip perdagangan bebas, yang tentu berisiko terhadap iklim bisnis dan investasi global.

Namun, di tengah dampak tersebut, Wildan optimistis bahwa Indonesia dapat merespons dengan langkah strategis...

Baca Selengkapnya


Topik

Ekonomi, Kebijakan Trump, pakar ekonomi UB, Universitas Brawijaya, ekonomi Indonesia,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette