Adanya Tumpukan Sampah di Singosari, DLH Menduga karena TPA Randuagung Ditutup Sementara
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
13 - Apr - 2025, 08:18
JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang memiliki beberapa analisa terkait penyebab terjadinya penumpukan sampah di Dusun Boropanggung, Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman menyampaikan, bahwa terdapat beberapa dugaan penyebab adanya tumpukan sampah yang menutup akses jalan di Dusun Boropanggung, Desa Banjararum, Kecamatan Singosari tersebut.
Baca Juga : Ditemukan Limbah Medis di TPA Supiturang, DPRD Kota Malang: DLH Harus Bertanggung Jawab
"Ada beberapa kemungkinan kalau dilihat dari volumenya, itu bisa jadi sampah TPS atau TPS-3R yang dikelola overload namun tidak bisa membuang ke TPA. Sama seperti truk sedot WC yang harusnya (limbah) dibuang ke IPLT, tapi lebih memilih dibuang ke sungai," ungkap pria yang akrab disapa Avi itu kepada JatimTIMES.com, Sabtu (12/4/2025).
Pihaknya menyampaikan, jika analisa itu benar, maka penyebab selanjutnya diduga karena adanya penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randuagung Singosari untuk sementara waktu. "Bisa jadi karena TPA Randuagung ditutup sementara untuk membuang ke TPA lain terlalu jauh, jadi beban operasional jadi berat," ujar Avi.
Avi menjelaskan, penutupan sementara TPA Randuagung Singosari dilakukan dikarenakan adanya kebocoran lindi akibat intensitas hujan yang lebat di wilayah TPA Randuagung Singosari. Sehingga hal itu membuat gangguan terhadap pengolahan sampah di TPA Randuagung Singosari dan bisa berdampak serius terhadap kenyamanan serta kesehatan masyarakat di sekitar lokasi.
"Selain itu, ada tuntutan warga untuk pengelolaan TPA yang lebih baik, jadi ditutup untuk melakukan penataan ulang," kata Avi.
Terdapat beberapa langkah untuk penataan ulang sistem baru di TPA Randuagung Singosari. Yakni DLH Kabupaten Malang akan segera membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) pada tahun 2025 ini, dilengkapi dengan alat-alat pengolahan Refuse Derived Fuel (RDF) sampah organik dan incenerator.
"Ada rencana perluasan dan pembukaan jalan alternatif menuju TPA. Ada perbaikan infrastruktur jalan eksisting menuju TPA dilengkapi drainase dan PJU. Tapi ya semua butuh proses, tidak bisa instan," tutur Avi.
Baca Juga : Baca Selengkapnya