Danau Raksasa Ini Kini Jadi Gurun, Benarkah Tanda Kiamat Semakin Dekat?

Reporter

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy

11 - Apr - 2025, 09:21

Kondisi Laut Aral saat ini. (Foto: Reuters)


JATIMTIMES - Laut Aral yang dulunya merupakan salah satu danau terbesar di dunia kini tinggal sejarah. Wilayah yang dulu dipenuhi air, perlahan berubah menjadi gurun tandus.

Pemandangan satelit memperlihatkan jejak perubahan itu, dari perairan luas menjadi hamparan pasir asin. Apakah ini pertanda akhir zaman? 

Laut Aral terletak di Asia Tengah, tepatnya di antara Kazakhstan dan Uzbekistan. Melansir dari IFLScience, danau ini berada di peringkat ketiga danau terbesar di dunia dengan luas mencapai 68.000 kilometer persegi pada 1960-an. Namun, sejak saat itu, ukurannya terus menyusut secara drastis. 

Penyebab utama penyusutan itu adalah proyek irigasi besar-besaran di era Uni Soviet. Dua sungai besar yang menjadi sumber air utama danau ini, yakni Syr Darya dan Amu Darya, dialihkan untuk mendukung pertanian kapas dan lainnya. Akibatnya, aliran air ke Laut Aral menyusut drastis dan danau mulai mengering. 

Pada akhir 1980-an, Laut Aral pecah menjadi dua bagian yakni Aral Besar dan Aral Kecil. Seiring waktu, Aral Besar kembali terbagi menjadi dua lobus di antaranya timur dan barat; serta lobus timur akhirnya benar-benar lenyap. Bekasnya kini dikenal sebagai Gurun Aralkum, salah satu gurun termuda di dunia. 

Dampak lingkungan dan sosial dari perubahan ini sangat besar. Industri perikanan yang dulu hidup kini mati total. Perubahan iklim mikro juga tak bisa dihindari, musim panas lebih panas, musim dingin lebih dingin, dan badai pasir serta debu membawa ancaman kesehatan bagi warga. 

Namun ada secercah harapan. Di Aral Kecil, yang berada di wilayah Kazakhstan, tanggul Kok-Aral dibangun untuk menahan air dari Sungai Syr Darya. Selama 20 tahun terakhir, permukaan air di wilayah ini meningkat hingga 4 meter. Upaya konservasi terus dilakukan agar danau ini tetap bertahan. 

Lalu, bagaimana dengan isu "kiamat"? Mengeringnya danau besar seperti Laut Aral kerap dikaitkan dengan tanda-tanda akhir zaman. Namun penting untuk digarisbawahi, Laut Aral berbeda lokasi dan konteks dengan Danau Tiberias, danau lain yang disebut-sebut dalam ajaran Islam sebagai salah satu tanda datangnya kiamat. 

Danau Tiberias, yang juga dikenal sebagai Danau Galilea, terletak di wilayah yang secara geografis mencakup Suriah dan Palestina, tapi kini dikuasai oleh Israel. Dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa Danau Tiberias akan mengering setelah airnya dikonsumsi oleh Ya’juj dan Ma’juj, dua makhluk yang diyakini akan muncul di akhir zaman. 

Salah satunya tercantum dalam riwayat Muslim, di mana Tamim ad-Dari menceritakan pertemuannya dengan Dajjal. “‘Beritakan kepadaku tentang Danau Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah di sana ada airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya, ‘Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis...

Baca Selengkapnya


Topik

Serba Serbi, Laut Aral, Danau Aral, Danau Aral mengering, danau jadi gurun, tanda kiamat,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette