Simak, Ini Masterplan Jatim Gerbang Baru Nusantara dan Tantangan yang Dihadapi
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Yunan Helmy
10 - Apr - 2025, 09:23
JATIMTIMES - Penyebutan Jawa Timur (Jatim) sebagai Gerbang Baru Nusantara makin sering terdengar akhir-akhir ini. Di tengah pro kontra mengenai kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN ), konsep Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara tetap digaungkan.
Hal tersebut beberapa kali disinggung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Dalam halalbihalal bersama aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jatim, Selasa (8/4/2025), dan halalbihalal bersama kepala daerah se-Jatim Rabu (9/4/2025) kemarin, konsep Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara kembali disinggung.
Baca Juga : Mas Ibin Hadiri Halalbihalal Gubernur Jatim: Untuk Jawa Timur Maju dan Kota Blitar SAE
Lantas, seperti apa masterplan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara? Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak memaparkan, konsep tersebut berangkat dari kerangka berpikir bahwa Jatim sebagai hub logistik utama kawasan timur Indonesia yang mendukung keberadaan IKN.
Dikatakannya, saat ini sebanyak 19 dari 39 rute tol laut sudah dilayani di Jatim. Dia bilang, Pelabuhan Tanjung Perak sudah menjadi salah satu pengirim utama komoditas, terutama di wilayah timur Indonesia.
"Keberadaan Jatim akan memperkuat konektivitas dengan kawasan timur Indonesia via jalur laut dan udara. Jatim akan mengembangkan industri yang sinergis dengan grand design rantai pasok hilirisasi dan gerbang perdagangan domestik ekspor dan impor," jelasnya.
Tak hanya itu. Jatim juga juga menjadi salah satu gerbang ekspor yang sangat strategis. Jatim menjadi penyumbang terbesar kedua bagi perekonomian di seluruh Indonesia. Emil menyebut, dari 38 provinsi di seluruh Indonesia, seperenam ekonomi Indonesia ditopang oleh Jatim.
“Jatim sebagai lokomotif perekonomian nasional menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia sebesar 14,39 persen dan menyumbang 25,23 persen PDRB terbesar kedua di Pulau Jawa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Emil menuturkan bahwa Jatim juga ramah terhadap industri dan investasi. Jatim memiliki pengelolaan limbah B3 di Dawarblandong, Mojokerto, yang memungkinkan industri lebih mudah dalam menjalankan operasionalnya.
"Yang dulunya di Jawa Timur tidak ada, di provinsi lain tidak ada. Hanya ada di Jawa Barat. Sekarang Jawa Timur sudah memiliki bukan hanya satu, bahkan dua fasilitas untuk limbah B3. Sehingga industri kalau berada di Jawa Timur tidak perlu pusing mau ngirim ke mana untuk limbah B3-nya," urainya...