Stecu Lagi Viral di Medsos, Ini Arti Sebenarnya
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
09 - Apr - 2025, 07:41
JATIMTIMES - Lagu "Stecu Stecu" belakangan ini ramai berseliweran di media sosial. Lagu ini jadi backsound favorit untuk berbagai konten, mulai Ramadan hingga Lebaran 2025. Tapi apa sebenarnya arti dari kata "stecu" yang jadi judul lagunya?
Lagu ini dinyanyikan oleh Faris Adam, penyanyi muda yang berasal dari wilayah Indonesia Timur. Sejak diunggah ke kanal YouTube miliknya pada 5 Maret 2025, video lagu "Stecu" sudah ditonton lebih dari 9,1 juta kali, angka yang terus bertambah seiring dengan viralnya lagu ini di TikTok dan Instagram.
Salah satu daya tarik dari lagu ini adalah penggunaan bahasa daerah yang khas. Faris Adam memasukkan kosakata dari bahasa sehari-hari yang umum digunakan di kawasan Timur Indonesia, khususnya Maluku dan Papua.
"Stecu" ternyata merupakan singkatan dari "setelan cuek", istilah gaul yang menggambarkan sikap acuh tak acuh atau masa bodoh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata cuek diartikan sebagai 'tidak peduli' atau 'masa bodoh'.
Makna ini sangat cocok dengan isi lagu "Stecu", yang mengisahkan tentang kisah cinta anak muda. Lagu tersebut bercerita tentang seorang perempuan yang sebenarnya menyimpan rasa pada seorang laki-laki, namun memilih bersikap 'setelan cuek' alias pura-pura tidak peduli. Tujuannya untuk menguji keseriusan sang pria.
Nuansa tarik-ulur dalam pendekatan ini, yang sering dialami anak muda, membuat banyak pendengar merasa relate dengan lagu tersebut.
Fenomena kata "cuek" sendiri sudah cukup lama dikenal dalam budaya pop Indonesia. Kata ini berasal dari bahasa prokem, bahasa gaul anak muda yang berkembang di Jakarta dan kota-kota besar sejak era 80-an hingga 90-an.
Dalam buku Bhinneka: Enam Belas Karangan tentang Agama, Sastra, dan Bahasa di Indonesia karya Henri Chambert-Loir, disebutkan bahwa kata seperti "cuek" mulai digunakan secara luas di kalangan remaja dan akhirnya masuk ke dalam bahasa Indonesia sehari-hari tanpa penjelasan makna karena dianggap sudah dipahami secara umum.
Bahkan, dalam artikel majalah Forum edisi Desember 1995, kata-kata seperti ABG, cuek, boat (untuk narkoba), dan lainnya digunakan secara bebas.
Sementara itu, menurut Agustinus Gereda dalam bukunya Keterampilan Berbahasa Indonesia, bahasa prokem merupakan bahasa sandi yang digunakan remaja dalam kelompok tertentu. Bahasa ini berfungsi sebagai alat komunikasi internal untuk menyampaikan sesuatu yang tidak ingin dimengerti oleh kelompok usia lainnya.
Pakar bahasa, Putrayasa, juga mencatat bahwa cuek adalah salah satu dari banyak istilah prokem, sejajar dengan kata-kata populer lainnya seperti bokap, nyokap, doi, hingga doku. Kini, kata cuek telah resmi tercatat dalam KBBI, menandakan bahwa bahasa gaul pun bisa menjadi bagian dari bahasa baku jika digunakan secara luas...