Nabi Nuh Menangis 300 Tahun: Teguran Ilahi atas Anak yang Tersesat

Editor

Yunan Helmy

07 - Apr - 2025, 09:50

Ilustrasi (pixabay)


JATIMTIMES - Nabi Nuh AS dikenal sebagai sosok yang sabar, penuh kasih, dan tidak pernah menyerah dalam menyerukan kebenaran. Namun, meski seorang nabi, Nuh pun pernah mengalami luka paling dalam dalam sejarah kenabiannya. Bahkan luka itu yang membuatnya menangis selama 300 tahun.

Penyebabnya? Bukan karena musuh, bukan karena bencana, melainkan karena teguran langsung dari Allah SWT terkait anak kandungnya sendiri, Kan’an.

Baca Juga : Amalan Rasulullah agar Terhindar dari Pikun di Usia Tua, Dibaca usai Salat

Kisah tragis ini tercatat dalam berbagai literatur Islam. Salah satunya dalam buku Hadza Al Rasul karya Khalid Muhammad Khalid, yang diterjemahkan oleh Ganny Pryadharizal Anaedi. 

Dikisahkan, Nabi Nuh AS menghabiskan ratusan tahun berdakwah kepada kaumnya, Bani Rasib, yang dikenal keras kepala, congkak, dan gemar menyekutukan Allah SWT. Dari usaha yang begitu panjang, ia hanya berhasil mendapatkan sekitar 70 pengikut setia dan 8 anggota keluarganya.

Namun, cobaan terberat justru datang dari dalam rumahnya sendiri. Putra sulung Nabi Nuh AS, Kan’an, ternyata menyimpan kebencian kepada sang ayah. Ia berpura-pura beriman, padahal hatinya jauh dari hidayah. Ketika Allah SWT mengabarkan bahwa azab akan datang berupa banjir besar, Nuh AS diperintahkan untuk membangun sebuah bahtera raksasa dan mengumpulkan umatnya yang beriman.

Dalam detik-detik genting ketika air bah mulai meninggi, Nabi Nuh AS tak lupa memanggil Kan’an untuk ikut bersamanya menyelamatkan diri. Namun Kan’an menolak dengan angkuh. Ia memilih berlindung ke gunung, merasa mampu menyelamatkan diri dari murka Tuhan.

Peristiwa ini terekam dalam Surah Hud ayat 43: "Anaknya menjawab: 'Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!' Nuh berkata: 'Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang.' Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang yang ditenggelamkan."

Takdir pun bicara. Gelombang besar datang dan memisahkan keduanya. Kan’an tenggelam dan lenyap selamanya dari pandangan sang ayah.

Tak tahan melihat anaknya binasa, Nabi Nuh AS memohon kepada Allah SWT agar Kan’an diselamatkan. Namun Allah menegur dengan tegas dalam Surah Hud ayat 46:

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Agama, Kisah Nabi Nuh, Nabi Nuh, putra Nabi Nuh, kisah Islami,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette