Dari Tangan Disabilitas Daksa Ini, Kain Perca Bisa Jadi Keset Berkualitas
Reporter
Irsya Richa
Editor
Dede Nana
31 - Mar - 2025, 11:00
JATIMTIMES - Di tengah keterbatasannya fisiknya, penyandang disabilitas daksa Pramuji warga Kecamatan Singosari ini mampu menyulap kain perca bisa jadi bernilai rupiah. Ya kain perca yang berkualitas itu disulapnya menjadi keset.
Pramuji merupakan disabilitas daksa, yakni kondisi di mana seseorang mengalami keterbatasan atau gangguan pada fungsi fisik, seperti kemampuan bergerak, berkoordinasi, atau melakukan aktivitas fisik. Dulu, ia merupakan orang non disabilitas, bekerja jadi satpam hotel bahkan sopir angkutan umum.
Baca Juga : Bagaimana Hukum Sungkeman Saat Idul Fitri dalam Islam?
Namun, karena satu dan lain hal, pria yang akrab disapa Dji ini harus menjalani operasi sum-sum tulang belakang. Sayangnya, operasinya gagal. Sehingga, mengakibatkan disabilitas daksa.
Dengan tekad kuat, ia kembali melangkah, menunjukkan bahwa keterbatasan dan rintangan justru membuatnya semakin gigih untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna bagi banyak orang. Akhirnya ia pun harus memutar otak untuk bertahan hidup dan berupaya mandiri secara finansial. Ia pun memutuskan membuat keset dengan ‘menganyam’ kain perca.
Bahkan, Pak Dji pun membuat sendiri alat pembuat kesetnya. Kemampuannya membuat keset ini didapatkan dari salah seorang temannya yang tergabung dalam program ‘Empower Academy'. Saat proses membuat keset, Pak Dji tampak telaten dan sabar melilitkan kain perca yang sudah dibentuk jadi memanjang dengan menggunakan alat buatannya sendiri.
“Usaha keset ini namanya Ngupoyo Upo, artinya mencari sesuap nasi. Bahan-bahannya saya ambil dari kain-kain perca. Kain-kain yang sudah tidak terpakai ini saya sulap menjadi keset,” ucap Pak Dji.
Setiap harinya, di tengah proses ia membuat keset, satu per satu tetangganya yang merupakan emak-emak membeli keset buatannya. Masing-masing emak-emak itu setidaknya paling sedikit membeli dua keset.
Dari tangannya itu, ada tiga jenis yang dibuat, mulai dari yang kecil ukuran 28x45 centimeter harganya Rp 5 ribu. Yang sedang, ukuran 37x56 centimeter harganya Rp 10 ribu dan ukuran besar 43x67 centimeter bernilai Rp 20 ribu.
“Dari buat keset ini bisa saya jual menghasilkan uang setiap harinya dan hasilnya saya pergunakan untuk kelanjutan hidup kami,” imbuh Pak Dji.
Baca Juga : Baca Selengkapnya