Saung Kanak Nusantara Ajak 9 Komunitas Gelar Tadarus Dongeng, Rayakan Hari Dongeng Sedunia
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
22 - Mar - 2025, 08:01
JATIMTIMES - Hari Dongeng Sedunia yang jatuh pada 20 Maret 2025 dirayakan dengan meriah oleh komunitas pendongeng di seluruh Indonesia. Salah satu perayaan datang dari Saung Kanak Nusantara, yang mengajak sembilan komunitas dan lembaga lain untuk berkolaborasi dalam acara bertajuk Tadarus Dongeng.
Kesembilan komunitas tersebut adalah Rumah Dongeng Mentari, Read Aloud Malang Raya, Kurcaci Dongeng, Kumpul Dongeng Surabaya, Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia, Rumah Cerita Okara Sumenep, Kelompok Dongeng Bengkimut, Lucky Charm, dan PGMI UIN Malang.
Tadarus Dongeng berlangsung selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 Maret 2025, bertepatan dengan bulan Ramadan. Acara ini digelar secara daring dan menghadirkan 36 pendongeng dari 10 komunitas penyelenggara.
Pada hari pertama dan kedua, dongeng dimulai pukul 16.00 WIB, dengan masing-masing hari menghadirkan 10 pendongeng. Sementara itu, hari ketiga menjadi puncak acara dengan 16 pendongeng yang tampil lebih awal, yakni mulai pukul 15.00 WIB.
Tak hanya pendongeng dewasa, acara ini juga dimeriahkan oleh pendongeng cilik berbakat dari berbagai komunitas. Beberapa di antaranya bahkan membawakan dongeng hasil kreasi sendiri, menambah keseruan dan daya tarik acara ini.
"Perayaan Hari Dongeng Nasional ini kebetulan jatuh di bulan Ramadan. Jadi, kami memilih nama Tadarus Dongeng. Kegiatan ini ditutup dengan dongeng interaktif dari Kak Sizi (Kelompok Dongeng Bengkimut) tentang hutan yang tergusur pada hari ketiga. Ini menjadi puncak tadarus, karena anak-anak dan para peserta akhirnya diajak untuk berdoa bersama supaya hutan, rumah para binatang, tidak lagi digusur oleh manusia," ujar Kak Rizka Amaliah, Founder Saung Kanak.
Acara ini bukan hanya sekadar pertunjukan dongeng biasa. Para pendongeng benar-benar menghidupkan suasana dengan mengajak anak-anak menebak cerita, menghitung, berkomentar, serta menirukan suara dan gerakan tokoh dalam dongeng.
Meski digelar secara daring, interaksi yang terjalin begitu hidup. Anak-anak tetap bisa berpartisipasi aktif dan menikmati setiap cerita yang disampaikan.
Di akhir acara, Kak Rizka memberikan pesan kepada para pendongeng, khususnya pendongeng cilik, untuk terus mengasah kemampuan mereka.
Sebab pendongeng harus rajin berlatih, terus mendongeng, dan yang terpenting adalah mencintai dongeng...