Misteri Ari-Ari di Balik Kesuksesan Aditya Arya Nugraha Jadi Kiper Timnas Indonesia U-20
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Nurlayla Ratri
22 - Sep - 2022, 03:22
JATIMTIMES - Cerita menarik datang dari keluarga kiper Timnas Indonesia U-20 asal Kabupaten Malang, Aditya Arya Nugraha. Karena keinginan besar menjadi pesepakbola profesional, ayah dari Aditya dulunya memendam ari-ari Aditya dengan sepatu bola.
Lahir dari keluarga yang cinta dengan sepak bola, membuat Aditya sangat mudah untuk mengembangkan potensinya. Selain keluarga sangat mendukung, ia juga memiliki skill yang sangat mumpuni sebagai seorang kiper.
Baca Juga : Kiper Timnas Indonesia U-20 Aditya Arya Nugraha Ternyata Dulunya Seorang Stopper
Ibu dari Aditya Arya Nugraha, Ratih Yufi Ningrat mengaku bahwa suaminya memang sangat suka dengan sepak bola. Tapi kepada anaknya, ia tak menyangka bakal menjadi pemain profesional hingga dipanggil Shin Tae-yong untuk bergabung ke Timnas U-20.
“Ayahnya Aditya ini memang sangat suka sepak bola. Dulu awalnya gak pernah dorong Aditya untuk harus jadi pemain sepak bola. Kami sebagai orang tua awalnya hanya agar anak mengikuti kegiatan positif,” kata Ratih kepada JatimTIMES saat ditemui di rumahnya, Rabu (21/9/2022).
Ratih pun mengaku bahwa suaminya dulu bercita-cita menjadi pemain sepak bola. Karena tak bisa mencapainya, akhirnya anak pertamanya yakni Aditya Arya Nugraha mampu meneruskan mimpi sang ayah.
“Dulu ayahnya Adit pengen jadi pemain sepak bola, tapi gak jadi. Setelah lahir Adit, ayahnya itu naruh sepatu di dalam ari-ari yang dipendam. Itu sepatu bola ayahnya yang sudah tidak dipakai,” kenang Ratih.
“Ya harapannya Adit bisa meneruskan mimpi ayahnya itu. Dan Alhamdulillah sekarang sudah sampai seperti ini, terharu, bangga dan tidak bisa berucap lagi,” imbuh perempuan 39 tahun itu.
Menurut Ratih, Aditya Arya Nugraha sejak kecil hingga saat ini tidak mengalami perubahan. Meski telah dikenal banyak orang, Ratih melihat Adit masih seperti yang dulu.
“Adit ini sederhana anaknya, jarang ngomong juga dan memang pemalu sebenarnya anaknya. Dan yang paling buat saya terharu itu, dia gak pernah minta yang aneh-aneh,” ungkap Ratih.
Ratih mengingat saat Aditya masih mengikuti sekolah sepak bola dan akan mengikuti turnamen. Saat itu, sepatu bola Aditya memang masih layak pakai, tapi sebenarnya orang tuanya ingin membelikan yang baru, tapi justru lebih memilih menggunakan yang lama.
Baca Juga : Baca Selengkapnya