Sinergi Madrasah Diperkuat, UIN Malang Gali Keluhan Siswa dalam FGD Kepala MAN dan Guru BK se-Jatim 

JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menjadikan persoalan transisi siswa madrasah menuju perguruan tinggi sebagai isu sentral dalam Forum Group Discussion (FGD) yang mempertemukan para Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan guru BK se-Jawa Timur di Gedung Arrohim, Kampus 3, Selasa (18/11/2025). Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si, menegaskan bahwa kampus membutuhkan gambaran yang lebih jernih mengenai tantangan dan keluhan siswa sebelum melangkah ke dunia akademik yang lebih kompleks.

“Kami ingin mendengar keluhan anak didik Bapak/Ibu sebelum kuliah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang seperti apa?” ujarnya.

Baca Juga : Fraksi PKB DPRD Jatim Desak Penajaman Prioritas Belanja Daerah 2026

Pernyataan itu menjadi titik awal yang mengarahkan pembahasan ke persoalan yang selama ini jarang tersampaikan secara formal: hambatan transisi dari ruang belajar madrasah ke kehidupan kampus. Rektor menyebut banyak mahasiswa baru datang dengan beban yang tidak terlihat, mulai dari kebingungan memilih jurusan hingga ketidaksiapan menghadapi pola belajar yang jauh lebih mandiri.

Karena itu, ia menekankan pentingnya suara guru BK yang setiap hari berhadapan langsung dengan dinamika siswa. Menurutnya, laporan yang jujur dan apa adanya sangat dibutuhkan untuk memperbaiki pola pendampingan akademik, mekanisme orientasi mahasiswa baru, hingga pendekatan pembelajaran di tahun pertama kuliah.

UIN Maliki Malang melihat FGD ini sebagai langkah untuk merapatkan koordinasi dengan madrasah-madrasah di Jawa Timur. Kampus berharap forum seperti ini tidak berakhir sebagai agenda rutin, melainkan menjadi ruang kolaborasi yang berkelanjutan untuk membangun alur pendidikan yang lebih sinkron sejak siswa berada di madrasah hingga akhirnya menempuh studi di perguruan tinggi. Dengan hubungan yang lebih terstruktur, kampus menilai kualitas lulusan dapat tumbuh lebih seimbang, mumpuni secara akademik, terarah secara spiritual, dan memiliki kepekaan sosial.

“Melalui forum ini, kami ingin tahu kebutuhan Bapak/Ibu dan seperti apa harapan terhadap UIN Maliki Malang. Dengan begitu, kami bisa membaca kekurangan sekaligus menyesuaikan layanan bagi anak didik,” tambahnya.

Sementara itu, FGD dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar, M.Pd.I, yang menilai persoalan peserta didik kini semakin kompleks dan tak cukup dipahami hanya melalui capaian akademik. Ia mendorong kerja sama yang lebih intens antara madrasah dan perguruan tinggi dalam memetakan kondisi psikologis dan kesiapan siswa.

Baca Juga : Ahli Ungkap Energi Kuat 19 November 2025: Inilah Zodiak yang Paling Diuntungkan

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Dr. Sugiyo, M.Pd., menambahkan hal yang senada, guru BK menghadapi lonjakan keluhan siswa, mulai dari ketakutan salah memilih jurusan hingga tekanan persaingan akademik. Ia menyebut forum ini sebagai wadah penting untuk menyampaikan kondisi lapangan secara langsung kepada perguruan tinggi.

Disisi lain dalam diskusi, sejumlah guru BK dan kepala madrasah juga memaparkan tren yang mereka temukan, antara lain, meningkatnya kecemasan siswa menjelang kelulusan, minimnya informasi mengenai dunia kampus, hingga kebutuhan penguatan karakter yang dianggap belum optimal. Mereka juga mengungkap adanya jarak antara ekspektasi siswa dan realitas pembelajaran di perguruan tinggi, celah yang diharapkan dapat dipersempit melalui kolaborasi yang lebih erat.