Pakubuwono X dan Jejak Modernisasi Surakarta: Air Bersih, Listrik, dan Radio

Reporter

Aunur Rofiq

Editor

Dede Nana

10 - Jul - 2025, 04:14

Potret bersejarah: Sunan Pakubuwono X, Raja Surakarta Hadiningrat (1893–1939), bersama permaisuri ke-2, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, dan putri beliau, Gusti Raden Ajeng Sekar Kedhaton Koestijah. (Foto: Ist)


JATIMTIMES - Pada permulaan abad ke-20, Surakarta bukan hanya menjadi pusat kebudayaan Jawa yang kaya akan tradisi, melainkan juga tampil sebagai laboratorium awal modernisasi di jantung Jawa. Salah satu sosok kunci yang menandai transformasi besar tersebut adalah  Susuhunan Pakubuwono X, seorang raja yang dengan visi progresifnya memadukan adat tradisional dengan semangat kemajuan teknologi. 

Masa pemerintahannya dari tahun 1893 hingga 1939 menjadi tonggak penting bagi perkembangan infrastruktur kota, terutama dalam bidang air bersih, listrik, dan komunikasi radio.

Baca Juga : Waspada! Fenomena Bediding Bisa Picu Penyakit Ini

Membangun Sarana Air Bersih: Dari Cakratulung ke Gorong-Gorong Kota

Tahun 1926 menandai tonggak monumental dalam sejarah penyediaan air bersih di Surakarta. Sebuah perusahaan bernama NV Hoogdruk Waterleideng (Perusahaan Air Minum Tekanan Tinggi) didirikan dengan sumber air di Cakratulung, Delanggu, Klaten. Perusahaan ini dibiayai secara kolektif oleh pemerintah Kasunanan dan Kadipaten Mangkunegaran, sebagai simbol sinergi dua entitas politik utama Surakarta dalam mewujudkan pelayanan publik modern.

Saluran air tersebut dialirkan langsung ke rumah-rumah penduduk kota, sebuah kemewahan yang sebelumnya tak terbayangkan. Enam tahun kemudian, sistem ini diperluas dengan pembangunan gorong-gorong yang menjadi sarana pembuangan air hujan, menandai awal mula sistem drainase perkotaan yang terencana. 

Kesadaran akan pentingnya air tidak hanya sebatas utilitas perkotaan. Pakubuwono X juga memperhatikan sumber-sumber air alam yang diyakini memiliki khasiat pengobatan. Di Sragen, Sendang Ngunut dipelihara dengan baik, demikian pula Pasanggrahan Langenharja di Sukoharjo yang terkenal dengan air hangat alaminya. Kedua tempat ini dijaga oleh abdi dalem jurukunci dan terbuka untuk umum tanpa pungutan biaya, mencerminkan kebijakan sosial Pakubuwono X yang berpihak pada kesehatan rakyat.

Penerangan Kota: Dari Lampu Ting ke Solosche Electriciteits-Maatschappij

Sebelum listrik diperkenalkan, malam di Surakarta dihiasi kegelapan. Penerangan bergantung pada lampu ting, yakni lampu minyak yang diletakkan setiap 100 meter di jalan-jalan utama. Terbuat dari kaleng dengan sumbu dan kaca pelindung, lampu ini mudah mati bila hujan deras atau tertiup angin. Ini mencerminkan keterbatasan teknologi yang dihadapi kota pada awal abad ke-20...

Baca Selengkapnya


Topik

Serba Serbi, surakarta, pakubuwono x, sejarah jawa,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette