Rapat Paripurna, Fraksi-Fraksi DPRD Jatim Soroti Insiden KMP Tunu Pratama Jaya
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Nurlayla Ratri
07 - Jul - 2025, 03:32
JATIMTIMES - Sejumlah fraksi DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) menyoroti insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam. Dalam rapat paripurna, Senin (7/7/2025), fraksi-fraksi DPRD Jatim menyampaikan sejumlah catatan terkait insiden itu.
Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya tetap jadi sorotan meski rapat paripurna tersebut sebenarnya digelar dengan agenda penyampaian pendapat akhir fraksi dan pengambilan keputusan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMPD) Jatim Tahun 2025-2029.
Baca Juga : DPRD Surabaya Dorong Shelter Khusus Anak Perempuan yang Berhadapan dengan Hukum
"Sebelum kami menyampaikan pendapat akhir fraksi, perkenankanlah kami menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam atas musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya," demikian diungkapkan juru bicara (jubir) Fraksi PDIP DPRD Jatim Yordan M Batara-Goa.
Ia menambahkan, Fraksi PDIP menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Ia turut mendoakan, semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan.
"Kami juga mengapresiasi langkah cepat pemerintah, Basarnas, TNI AL, Polri, dan tim SAR gabungan dalam proses pencarian dan evakuasi. Kami berharap investigasi menyeluruh yang kini tengah dilakukan dapat mengungkap penyebab musibah ini, sekaligus menjadi evaluasi penting bagi peningkatan standar keselamatan pelayaran nasional," imbuh Yordan yang berasal dari Dapil Surabaya ini.
Hal senada disampaikan oleh jubir Fraksi Partai Demokrat Rasiyo. Ia menegaskan, Fraksi Partai Demokrat turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas terjadinya tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, pada Rabu malam, 2 Juli 2025, saat melakukan pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
"Semoga Tuhan Yang Maha Esa, memuliakan para korban jiwa, serta memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkannya," tutur Rasiyo.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa peristiwa ini harus menjadi tonggak perbaikan menyeluruh dalam manajemen kepelabuhanan dan pelayaran...