Jejak Sunan Ampel: Dari Champa ke Majapahit, Menyebar Islam Lewat Pesantren dan Perkawinan
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
06 - Jul - 2025, 12:29
JATIMTIMES - Dalam narasi besar penyebaran Islam di Nusantara, Sunan Ampel menempati posisi yang tidak hanya sentral, tetapi juga simbolik. Ia adalah penghubung antara dua dunia: dunia Islam transnasional yang datang dari kawasan Asia Tengah dan Asia Tenggara daratan, serta dunia Jawa-Majapahit yang kala itu berada di persimpangan antara keyakinan lama dan doktrin agama baru.
Nama aslinya, Raden Rahmat, kelak lebih dikenal sebagai Sunan Ampel, adalah anak dari Syaikh Ibrahim As-Samarkandi, seorang ulama besar yang jejaknya dapat ditelusuri hingga ke jantung peradaban Islam Asia Tengah.
Baca Juga : Yaumul Marhamah, Hari Kasih Sayang yang Lebih Bermakna dari Valentine
Asal-Usul dan Kedatangan di Jawa
Raden Rahmat lahir dalam lingkungan bangsawan dan religius, yang secara genealogis dan kultural terhubung dengan kerajaan Islam Champa, sebuah kerajaan Melayu-Vietnam yang eksis hingga pertengahan abad ke-15. Ibundanya, Dewi Candrawulan, konon merupakan putri dari Kerajaan Champa, sehingga Raden Rahmat berasal dari keturunan aristokrat sekaligus memiliki latar belakang intelektual keislaman. Ibu Raden Rahmat adalah saudara Ratu Dwarawati, permaisuri Prabu Kertawijaya, Raja Majapahit yang dikenal sebagai Brawijaya V.
Menurut beberapa naskah klasik seperti "Sejarah dan Dakwah Islamiyah Sunan Giri" (1975) serta catatan orientalis Belanda seperti H.J. de Graaf dan Th.G.Th. Pigeaud, Raden Rahmat datang ke Jawa pada awal dasawarsa keempat abad ke-15. Ia tidak datang sendirian. Dalam rombongan itu terdapat pula saudaranya, Ali Murtala (atau Ali Murtadho), serta sepupunya Abu Hurairah (Raden Burereh). Rombongan dakwah ini pertama kali mendarat di pelabuhan Tuban, pintu masuk penting ke wilayah Majapahit yang kala itu masih tegak, meski mulai goyah oleh konflik internal dan tekanan dari kekuatan-kekuatan Islam baru.
Dari Tuban, Raden Rahmat melanjutkan perjalanan ke Majapahit untuk menemui bibinya yang telah dipersunting oleh Raja Majapahit. Kehadiran Raden Rahmat dalam lingkar dalam istana Majapahit membuka jalan baginya untuk memahami medan sosiokultural Jawa, dan sekaligus menjadi sarana efektif dalam menyebarkan Islam secara damai dan strategis.
Persinggahan di Palembang dan Jejak ke Champa
Sebelum tiba di tanah Jawa, catatan Thomas W...