Panggung Seni Libatkan Anak Usia Dini, Laboratorium Nyata bagi Calon Guru PAUD Unikama
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
03 - Jul - 2025, 01:42
JATIMTIMES – Di balik sorotan lampu dan panggung kecil di Aula Sarwakirti Unikama Senin malam (2/7/2025), ada proses pembelajaran yang jauh lebih besar daripada yang tampak di permukaan. Melalui pagelaran seni bertajuk “Dari Budaya Kami Berkarya”, mahasiswa PG-PAUD Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) tak sekadar menampilkan karya seni, mereka sedang belajar menjadi guru yang memahami cara mendampingi anak secara kreatif, kontekstual, dan penuh empati.
Apa yang terlihat memang meriah: ada musik tradisional, drama tari, fashion show anak-anak, hingga pameran kerajinan tangan. Tapi inti dari semuanya adalah bagaimana mahasiswa belajar menciptakan ruang yang memberi anak-anak usia dini pengalaman tampil, berekspresi, dan memahami warisan budaya lewat pengalaman langsung.

Ketika anak-anak tampil mengenakan busana kontemporer bernuansa batik, mereka tidak sekadar menjadi “model kecil”. Di balik itu, mereka sedang belajar percaya diri, belajar mengenal motif batik sebagai bagian dari identitas, dan belajar tampil di depan umum tanpa tekanan.
Baca Juga : PPPK Kejaksaan 2025 Resmi Dibuka, Klik SSCASN untuk Mendaftar
Sebaliknya, mahasiswa yang mendampingi mereka justru sedang mempraktikkan hal yang jauh lebih kompleks: bagaimana menghadirkan kegiatan belajar yang menyenangkan, menghargai proses, dan tetap sarat nilai edukatif. Lewat pendampingan ini, mahasiswa tidak hanya mengaplikasikan teori perkembangan anak, tapi juga mengasah kepekaan sosial, kreativitas, dan keterampilan komunikasi mereka.

Segmen drama tari dan musik tradisional bukan sekadar pelengkap hiburan. Ia menjadi jembatan untuk menghidupkan kembali cerita rakyat dalam bentuk yang bisa dinikmati dan dipahami anak-anak. Musik yang dimainkan mahasiswa juga berfungsi sebagai pengantar rasa, membawa suasana, menyelaraskan gerak, dan menciptakan harmoni di panggung.
Lebih dari sekadar pertunjukan, elemen-elemen seni ini menjadi alat peraga yang hidup, tempat anak belajar tanpa merasa sedang diajari. Dan bagi mahasiswa, ini merupakan latihan menyampaikan pesan melalui media yang tak biasa, sebuah pendekatan penting dalam dunia pendidikan anak usia dini yang menuntut fleksibilitas dan kreativitas tinggi.