Hasan Ali dan Sunan Kudus: Sebuah Eksekusi yang Dipalsukan Sejarah
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
01 - Jul - 2025, 09:02
JATIMTIMES - Dalam lintasan sejarah Islam Jawa awal, nama Syekh Siti Jenar dan Lemah Abang membayang sebagai sosok mistik yang sulit ditangkap batasnya antara fakta, mitos, dan propaganda politik.
Di antara narasi-narasi yang berkembang, khususnya dalam Carita Purwaka Caruban Nagari dan Serat Niti Mani, muncul satu tema menarik: eksekusi tokoh bernama Lemah Abang oleh Sunan Kudus di tahun 1505.
Baca Juga : Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP Naik per 1 Juli 2025 di Jatim, Ini Rinciannya
Namun, kajian historiografi kritis membuka fakta mengejutkan: yang dieksekusi bukanlah Syekh Siti Jenar sejati, melainkan seorang tokoh peniru bernama Hasan Ali, yang dalam intrik spiritual dan kekuasaan kala itu, menjadi korban dari permainan nama dan ideologi.
Lemah Abang, Baghdad, dan Ajaran Sasahidan
Dalam Carita Purwaka Caruban Nagari, sosok Lemah Abang disebut sebagai pendatang dari Baghdad, penganut paham Syi'ah Muntadhar. Ia datang ke Pengging, Jawa Timur, menyebarkan ajaran spiritual kepada Ki Ageng Pengging dan masyarakat sekitar.
Namun kehadirannya tak diterima oleh para pemuka agama ortodoks. Puncaknya terjadi pada 1505 M, ketika Lemah Abang dieksekusi oleh Sunan Kudus menggunakan keris Kanthanaga—senjata warisan Susuhunan Jati Purba (Syekh Datuk Kahfi)—di Masjid Sang Cipta Rasa, lalu dimakamkan di mandala Anggaraksa, Caruban.
Ia dituduh menyebarkan ajaran Sasahidan: sebuah paham mistik yang berpijak pada kesaksian spiritual bahwa alam semesta adalah pancaran Dzat Tuhan. Dalam ajaran ini, bumi, langit, api, angin, air, bulan, matahari, semua menjadi saksi keberadaan Tuhan yang tersembunyi dalam diri manusia. Ajaran ini dianggap menyimpang karena menyamakan kawula (manusia) dengan Gusti (Tuhan) secara literal, sehingga dimaknai sebagai sesat oleh otoritas Wali Songo.
Namun benarkah tokoh yang dibunuh itu adalah Syekh Siti Jenar? Atau justru Hasan Ali, seorang peniru dengan dendam pribadi?
Hasan Ali dan Dendam Politik dari Cirebon
Sosok Hasan Ali dalam naskah-naskah alternatif digambarkan sebagai Pangeran Anggaraksa, anak Rsi Bungsu dari Cirebon. Ia dikenal ambisius, pernah berusaha merebut kekuasaan di Keraton Caruban, namun terusir karena membangkang dan memberontak...