Industri Kreatif Masuk Dunia Pendidikan di SMA BSS, Siswa Dapat Ilmu Seputar Perfilman
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Nurlayla Ratri
18 - May - 2025, 07:51
JATIMTIMES - Industri kreatif saat ini telah memasuki dunia pendidikan. Bahkan, siswa juga dituntut untuk dapat mengembangkan kreativitasnya.
Salah satunya yakni SMA Brawijaya Smart School (BSS) yang kerap menggelar kegiatan di Malang Creative Center (MCC). Kegiatan itu dalam bentuk pelatihan pada industri perfilman yang dibalut dalam kerjasama.
Baca Juga : Buku Neng Syafiyah: Penghormatan dan Warisan Sosok Penginspirasi dalam Dunia Pendidikan
Untuk mengembangkan kreativitas, SMA BSS mengajak siswa-siswinya untuk menggelar sebuah kegiatan yang terkait industri perfilman. Kegiatan itu bertajuk Vixxi 4.0 Wiyata Sandhya Astameva.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi para murid untuk menyalurkan kreativitas mereka melalui film pendek. Kegiatan ini juga sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Kegiatan ini adalah movie festival internal kami. Event tahunan ini menjadi ruang ekspresi dan apresiasi untuk anak-anak yang berkarya di bidang film pendek,” ujar Ketua Pelaksana, Widyo Nugroho Adi.
Adi menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak bersifat ekstrakurikuler, melainkan terintegrasi dalam pembelajaran intrasekolah. Terkhusus dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Seni Budaya.
“Jadi ini bagian dari pembelajaran. Setiap kelas wajib membuat dua film pendek, karena satu kelas dibagi menjadi dua kelompok,” jelas Adi.
Secara keseluruhan, terdapat 24 film pendek hasil karya siswa kelas 10 dan 11 yang ditayangkan, dengan tema besar kearifan lokal dan demokrasi. Setiap film berdurasi antara 5 hingga 15 menit, yang digarap hampir selama satu semester, mulai dari tahap penulisan naskah hingga proses pengambilan gambar dan pengeditan.
“Anak-anak mulai penggarapan sejak semester dua. Mereka belajar membuat naskah, mengatur jadwal syuting, mengelola anggaran, hingga mengedit film sendiri. Ini sangat mendidik dari sisi manajemen waktu dan kerjasama,” tambah Adi.
Dalam prosesnya, para siswa dibimbing oleh guru Bahasa Indonesia dan Seni Budaya, serta mendapat pendampingan dari alumni yang bekerja di industri perfilman, juga pelatih profesional melalui kerja sama dengan MCC.
Baca Juga : Baca Selengkapnya