Nilai Tukar Rupiah ke Dollar AS Melemah, Sempat Sentuh Rp 17.000 Lebih
Reporter
Mutmainah J
Editor
Dede Nana
07 - Apr - 2025, 03:14
JATIMTIMES - Nilai tukar rupiah ke dollar Amerika Serikat (AS) kembali terpuruk setelah libur Lebaran 2025. Udpate terkini, kurs rupiah per 1 dollar AS adalah Rp 16.830. Menurut data dari Bloomberg per 7 April 2025 pukul 12:22 AM waktu EDT atau 11.22 WIB, nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah (USD/IDR) berada di angka Rp 16.856 per dollar.
Angka ini menunjukkan pelemahan rupiah sebesar 203 poin atau sekitar 1,22% dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp 16.653. Sepanjang hari, rupiah bergerak dalam rentang Rp 16.833 hingga Rp 17.224 per dollar.
Baca Juga : Daftar Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Bersama Ketupat, Nomor 1 Favorit Orang Indonesia
Dibandingkan awal tahun, nilai tukar rupiah tercatat telah melemah sekitar 4,45%. Dalam satu tahun terakhir, rupiah pernah menguat hingga Rp 15.060, tetapi kini menunjukkan tren pelemahan yang cukup signifikan.
Alasan Rupiah Terus Melemah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terus mengalami tekanan dan diproyeksikan bisa menembus level Rp 17.000 per dollar AS. Pelemahan ini dipicu oleh beberapa faktor eksternal dan domestik, dengan perang dagang global yang dipicu oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump menjadi salah satu penyebab utama.
Trump memberlakukan kebijakan tarif resiprokal terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia yang dikenakan tarif impor sebesar 32%. Kebijakan ini memicu sentimen negatif di pasar dan berdampak langsung pada pelemahan berbagai mata uang di dunia, termasuk rupiah.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi menegaskan bahwa tekanan ini sangat erat kaitannya dengan tensi perang dagang. "Untuk saat ini pelemahan mata uang rupiah itu disebabkan oleh perang dagang... apalagi tanggal 2 April itu dimulainya itu biaya impor tambahan," ujar Ibrahim.
Ia juga menyebutkan bahwa jika rupiah menembus Rp 16.900, maka potensi pelemahan lanjutan ke Rp 17.000 terbuka lebar. Sementara itu, pengamat pasar uang Ariston Tjendra menambahkan bahwa meskipun ada peluang negosiasi ulang dari pihak Trump, sentimen negatif sekecil apa pun tetap bisa menekan rupiah.
"Rupiah masih rawan melemah dengan sedikit saja isu negatif," kata Ariston.
Para pengamat berharap pemerintah dan Bank Indonesia segera memperkuat langkah-langkah stabilisasi, seperti intervensi pasar, penguatan ekspor, hingga pemberian stimulus ke UMKM untuk menjaga daya beli masyarakat dan kepercayaan investor...