Kunjungi PLTSa Benowo, Wakil Ketua MPR Sebut Inovasi Surabaya Layak Diadopsi Daerah Lain
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Yunan Helmy
19 - Mar - 2025, 05:16
JATIMTIMES - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Eddy Soeparno melakukan kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo Surabaya, Rabu (19/3/2025). Ia mengatakan bahwa kunjungannya ingin membantu pemerintah mencari solusi terkait masalah pengelolaan sampah di Indonesia.
"Kunjungan hari ini, saya ingin melihat penguraian sampah menjadi energi terbarukan di PLTSa Benowo. Sebagaimana diketahui, permasalahan sampah hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia, apabila tidak terkelola dengan baik akan berakhir menjadi sampah di bantaran sungai dan lainnya," kata Eddy.
Baca Juga : LKPJ Wali Kota Batu 2024: Pertumbuhan Ekonomi 5,04 Persen dan Pengangguran Menurun
Eddy menyampaikan, pengelolaan sampah yang dilakukan di PLTSa Benowo dengan mengubah sampah menjadi energi listrik memiliki manfaat besar untuk pengurangan volume sampah secara signifikan, tanpa menimbulkan limbah lainnya.
"Hal ini bisa mengurangi sampah secara keseluruhan karena mengurangi beban sampah Pemerintah Kota Surabaya. Terlebih, menghasilkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan kembali," jelasnya.
Menurut Eddy, Kota Surabaya menjadi satu-satunya kota yang berhasil menerapkan pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan di Indonesia. Oleh karena itu, ia mengapresiasi inovasi tersebut.
"Saya sudah melihat beberapa pengolahan sampah baik di dalam maupun di luar negeri. Terobosan ini patut diacungi jempol karena bisa menjadi model pengelolaan sampah di kota-kota besar lainnya yang memiliki kondisi darurat sampah," paparnya.
Hasil dari kunjungan yang dilakukan di PLSa Benowo, ungkap Eddy akan menjadi bahan pembahasan secara nasional dengan berbagai elemen pemerintah. Sehingga, MPR dapat iku melalukan perubahan atau evaluasi terhadap permasalahan sampah yang sedang terjadi.
"Ini adalah bagian dari manajemen sampah yang akan kami dalami lebih lanjut dan ditindaklanjuti untuk menjadi pembahasan dengan menteri lingkungan hidup dan menteri koordinator (menko) pangan yang membawahi isu ini. Ke depan harapannya teknologi ini dapat menjadi platform yang bisa digunakan di berbagai daerah," terang Eddy.
Baca Juga : Baca Selengkapnya