Raja Mataram Islam: Pewaris Majapahit atau Keturunan Petani?
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
03 - Jan - 2025, 05:36
JATIMTIMES - Sejarah Nusantara adalah arena tarik-menarik narasi, mitos, dan fakta. Salah satu perdebatan menarik adalah klaim bahwa Raja Mataram Islam merupakan keturunan Majapahit. Klaim ini, selain membangun legitimasi, juga berfungsi sebagai alat politik untuk menghubungkan kekuasaan baru dengan kejayaan masa lalu. Tetapi, sejauh mana klaim ini berdasar fakta sejarah, dan kapan narasi tersebut muncul pertama kali?
Dari babad hingga catatan kolonial, perdebatan ini terus hidup. Dalam artikel ini, kita akan mengulas berbagai sumber lokal dan asing tentang klaim ini, mencoba menjawab pertanyaan: Apakah Raja Mataram pertama benar-benar keturunan Majapahit?
Baca Juga : Peringati Haul Gus Dur, Jurnalis Nahdliyin Ajak Ketua Partai Ini Tahlilan Bareng
Mataram: Penerus atau Pemula?
Kisah Mataram Islam bermula dari Alas Mentaok, hutan lebat yang diberikan Sultan Pajang, Hadiwijaya, kepada Ki Ageng Pamanahan sebagai hadiah atas jasanya mengalahkan Arya Penangsang pada 1558. Pamanahan, seorang prajurit sekaligus petapa, kemudian membuka Alas Mentaok menjadi desa bernama Mataram. Putranya, Danang Sutawijaya, kelak menjadi Panembahan Senopati, raja pertama Mataram Islam.
Namun, yang menarik adalah narasi genealogis Mataram. Menurut Babad Tanah Jawi (1722) dan Sajarah Banten (1662/1663), Ki Ageng Pamanahan adalah keturunan Bondan Kejawan, putra Raja Majapahit terakhir, Brawijaya V. Dengan demikian, Mataram Islam diklaim sebagai penerus dinasti Majapahit yang runtuh akibat ekspansi Kesultanan Demak.
Namun, sumber-sumber Belanda awal abad ke-17 menceritakan hal berbeda. Menurut J.P. Coen, leluhur Sultan Agung adalah rakyat biasa yang bekerja sebagai pembawa sirih. François Valentyn bahkan menyebutkan Kiai Gede Mataram hanyalah budak Sultan Demak. Bagaimana mungkin klaim genealogis semegah itu tidak muncul dalam catatan kolonial, jika memang eksis sejak awal?
Narasi Lokal dan Asing yang Berseberangan
Klaim keturunan Majapahit tampaknya baru mengemuka setelah era Sultan Agung. Catatan paling awal yang menghubungkan Mataram dengan Majapahit adalah Sajarah Banten. Sebelumnya, raja-raja Mataram tampak tidak terlalu menonjolkan hubungan ini...