Sarasehan Kencan SAE, Pemkot Blitar Perkuat Edukasi Pranikah Remaja

Reporter

Aunur Rofiq

19 - Dec - 2025, 10:39

Sarasehan Kencan SAE menjadi ruang dialog antara pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat edukasi pranikah remaja. Kepala DP3AP2KB Kota Blitar, Mujianto, menyampaikan komitmen Pemkot Blitar mencegah pernikahan usia dini dan menekan stunting melalui penguatan peran keluarga dan generasi muda.(Foto: IKP Diskominfotik Kota Blitar)


JATIMTIMES - Pemerintah Kota Blitar terus memperkuat fondasi pembangunan sumber daya manusia sejak usia remaja. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Pemkot Blitar menggelar sarasehan peran remaja dan orang tua dalam pendidikan pranikah bertajuk Kencan SAE di Rumah Makan Bu Mamik, Kamis (18/12/2025).

Sarasehan ini difokuskan pada penguatan edukasi pranikah sekaligus pengawasan usia pernikahan. Kegiatan tersebut menyasar generasi muda, duta Genre, serta pendamping keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan pernikahan usia dini di Kota Blitar.

Baca Juga : Khutbah Jumat 19 Desember 2025: Rajab Kian Dekat, Saatnya Menyiapkan Iman dan Amal Saleh

Kepala DP3AP2KB Kota Blitar, Mujianto, mengatakan sarasehan ini merupakan bagian dari program Kencan SAE yang merupakan singkatan dari Kendalikan Nafsu Cari Pasangan Secara Syar’i, Aman, dan Sehat. Program ini dirancang untuk membangun kesiapan remaja sebelum memasuki jenjang pernikahan, baik secara fisik, mental, maupun sosial.

“Program Kencan SAE ini menyasar remaja agar mereka memahami pentingnya kesiapan menikah dan tidak terburu-buru melangsungkan pernikahan, terutama di bawah usia 19 tahun,” kata Mujianto.

Menurut dia, pernikahan usia dini masih menjadi tantangan serius karena berdampak pada kualitas keluarga di masa depan. Selain berisiko secara kesehatan, pernikahan dini juga berkorelasi dengan persoalan sosial dan ekonomi, termasuk tingginya angka stunting.

Mujianto menyebutkan, angka stunting di Kota Blitar saat ini berada di kisaran 11,4 persen, lebih rendah dari target nasional sebesar 14 persen. Kendati demikian, Pemkot Blitar tidak ingin berpuas diri dan terus mendorong upaya pencegahan secara berkelanjutan.

“Walaupun angka stunting kita sudah di bawah target nasional, kami bersama lintas sektor tetap bersinergi untuk menurunkannya lebih jauh. Salah satu jalurnya adalah melalui edukasi pranikah dan pengendalian usia nikah,” ujarnya.

Dalam sarasehan tersebut, peserta mendapatkan materi seputar kesiapan menikah, kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga, serta peran orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka menghadapi masa transisi menuju dewasa. Pendekatan ini diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif bahwa pernikahan bukan sekadar urusan pribadi, melainkan juga menyangkut kualitas generasi mendatang.

Baca Juga : HUT ke-9 BRILinkers Komando, BRI Situbondo Perkuat Inklusi Keuangan hingga Pelosok

“Tujuannya, materi yang kita berikan berkaitan dengan remaja yang siap nikah dan mengantisipasi mereka agar tidak menikah dalam usia dini di bawah 19 tahun,” tegas Mujianto.

Ia menambahkan, peran kader, duta Genre, dan pendamping keluarga sangat strategis dalam memperluas jangkauan edukasi hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan. Dengan dukungan mereka, pesan-pesan pencegahan pernikahan dini dan penurunan stunting diharapkan dapat menjangkau keluarga secara lebih masif dan berkelanjutan.

“Harapan kami, para kader bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah di masyarakat, menyampaikan edukasi ini secara konsisten agar terbentuk keluarga-keluarga yang sehat, berkualitas, dan berdaya,” kata Mujianto.

Melalui Sarasehan Kencan SAE, Pemkot Blitar menegaskan komitmennya membangun masa depan kota melalui penguatan keluarga sejak dini. Edukasi pranikah diposisikan bukan sekadar program sosial, melainkan strategi pembangunan jangka panjang untuk mencetak generasi Blitar yang sehat, matang, dan berdaya saing.


Topik

Pemerintahan, blitar, kencan sae, perlindungan perempuan, perlindungan anak,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette