Bersanding dengan Teknologi, Disdik Jatim Siapkan Pendidikan Hadapi Era AI

Reporter

Riski Wijaya

Editor

Dede Nana

16 - Dec - 2025, 11:49

Kepala Disdik Provinsi Jawa Timur, Aris Agung Paewai.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).


JATIMTIMES - Pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di dunia pendidikan terus diperluas. Namun, Pemerintah menegaskan bahwa teknologi tersebut bukan untuk menggantikan peran guru maupun menggeser proses belajar mengajar yang selama ini berjalan.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menekankan bahwa sejak awal pemerintah pusat telah menempatkan AI sebagai alat bantu pembelajaran, bukan sebagai pengganti tenaga pendidik.

Baca Juga : Dinas PU Bina Marga Temui Warga, Bahas Penanganan Dampak Peninggian Jalan di Malang

“Konsepnya jelas, AI itu bukan menggantikan proses pembelajaran. AI adalah bagian dari upaya membantu proses pembelajaran itu sendiri,” ujar Aries.

Ia menjelaskan, pengenalan AI kepada guru dan peserta didik menjadi langkah penting agar insan pendidikan tidak “meraba-raba” dalam menghadapi perkembangan teknologi. Dengan pemahaman yang utuh, baik sisi positif maupun potensi negatif AI dapat disikapi secara bijak.

“Kita kenalkan AI supaya murid dan guru paham. Apa manfaatnya, apa risikonya. Harapannya, dunia pendidikan tetap berproses seperti dulu, tetapi dengan dukungan teknologi,” jelasnya.

Menurut Aries, karya intelektual seperti menulis dan berkarya tetap harus lahir dari kemampuan manusia. AI hanya berfungsi sebagai alat bantu, bukan pengambil alih kreativitas.

“Menulis itu bukan diambil alih AI, berkarya juga bukan dengan AI. AI hanya alat bantu dalam proses pendidikan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Aries menyebut tantangan terbesar dunia pendidikan saat ini adalah kemampuan untuk bersanding dengan teknologi, bukan kalah olehnya. Oleh karena itu, penguasaan teknologi menjadi kunci peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.

“Jangan sampai kita kalah dengan teknologi. Kita harus bisa bersanding dengan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” ujarnya.

Baca Juga : Dispora Identifikasi Kebutuhan untuk Kawasan Stadion Kanjuruhan sebagai Calon Rest Area

Di sisi lain, Aries mengakui kehadiran AI membuka peluang besar, terutama dalam mendukung karakter belajar generasi Z yang lebih responsif terhadap visualisasi dan teknologi digital.

“Kalau dulu masih konvensional, sekarang sudah berbasis teknologi. Gen Z ini lebih cepat memahami pembelajaran lewat visual,” katanya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyalurkan fasilitas Interactive Learning Lab ke sekolah-sekolah. Fasilitas tersebut dirancang untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara lebih interaktif dan mudah dipahami siswa.

“Banyak fitur dan tools pembelajaran yang memudahkan siswa menerima materi. Tapi kuncinya, guru harus menguasai teknologi itu,” pungkas Aries.


Topik

Pemerintahan, ai, dinas pendidikan jatim, pendidikan, gen z,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette