FTIK UIN Malang dan UIN Salatiga Bangun Kemitraan Baru untuk Penguatan Akademik
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
07 - Dec - 2025, 07:12
JATIMTIMES - Di tengah dinamika pendidikan tinggi yang menuntut kampus terus beradaptasi, dua fakultas keguruan dari Malang dan Salatiga memilih melangkah bersama.
Belum lama ini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang dan FITK UIN Salatiga mengikat komitmen baru melalui penandatanganan Nota Kesepahaman, sebuah kerja sama yang digagas bukan untuk memenuhi agenda formalitas, tetapi untuk memperkuat kualitas akademik lewat aksi nyata dan kolaborasi lintas kampus.
Kesepakatan ini berlangsung bersamaan dengan program Lecturer Exchange yang menghadirkan 13 dosen dari Malang ke Salatiga. Pertemuan itu membuka ruang dialog yang lebih cair, menghadirkan pertukaran pengalaman mengajar, penelitian, hingga gagasan tentang arah pendidikan keguruan yang lebih progresif.

Dekan FITK UIN Salatiga, Prof. Dr. Rasimin, M.Pd, menegaskan bahwa MoU ini disusun dengan desain yang jelas. Ia tidak ingin kerja sama berhenti sebagai dokumen yang menguning di lemari arsip. “MoU ini kami gunakan sebagai titik berangkat kerja bersama. Setiap butirnya sudah kami susun jalur pelaksanaannya, sehingga inisiatif ini dapat langsung bergerak dan memberi manfaat,” tuturnya.
Salah satu ruang yang akan menjadi motor penggeraknya adalah Pusat Pengembangan Akademik PTKIN yang baru dibentuk. Di sinilah modul ajar gabungan dirancang, riset kolaboratif dipetakan, dan konsep kelas lintas kampus mulai disusun. Tujuannya sederhana namun penting, yakni menciptakan ekosistem belajar yang saling menopang dan membuka akses ke lebih banyak pengalaman akademik bagi mahasiswa maupun dosen.
Dekan FTIK UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. Muhammad Walid, M.A., melihat kerja sama ini sebagai kesempatan untuk tumbuh bersama. Baginya, pertemuan antarpendidik adalah ladang tempat gagasan bercampur dan melahirkan pendekatan baru. “Pertemuan ini menghadirkan suasana yang saling menguatkan. Setiap pendidik membawa pengalaman, lalu saling memberi ruang untuk tumbuh. Dari proses itu, kualitas pembelajaran memiliki peluang besar untuk berkembang,” ujarnya.
Baca Juga : Raperda PSU Malang Direvisi, Gubernur Jatim Sarankan Bentuk Aturan Baru
Kolaborasi kedua fakultas mencakup ranah strategis: pembaruan kurikulum, pengembangan model pembelajaran, penelitian bersama yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, hingga pertukaran mahasiswa dan dosen. Semua itu disusun sebagai bagian dari upaya memperkaya perspektif akademik dan memperkuat kapasitas kelembagaan di kedua kampus.
Meski MoU baru ditandatangani, tindak lanjutnya sudah lebih dulu dipetakan. Mulai dari rancangan modul ajar gabungan, mekanisme kelas lintas kampus, hingga skema pengajar tamu yang memungkinkan mahasiswa menikmati pengalaman belajar yang lebih luas. Langkah-langkah ini menjadi fondasi awal menuju kemitraan yang bukan hanya formal, tetapi berkelanjutan dan berdampak.
