Gegara Laptop, Kebakaran Melanda Rumah di Rejotangan Tulungagung
Reporter
Aries Marthadinaja
Editor
Yunan Helmy
18 - Nov - 2025, 06:31
JATIMTIMES - Sebuah rumah milik warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, terbakar pada Selasa siang 18 November 2025. Kebakaran ini diduga berasal dari konsleting listrik pada sebuah laptop yang sedang di-charge di atas kasur.
Peristiwa itu terjadi ketika anak pemilik rumah sedang berangkat kuliah dan meninggalkan perangkat elektronik tersebut dalam keadaan tersambung daya. Api kemudian merambat dan membakar kasur hingga menghanguskan seluruh isi kamar.
Baca Juga : Meriah, Kirab Bersinagari Jadi Momentum Perayaan Hari Jadi Ke-820 Kabupaten Tulungagung
Menurut laporan petugas, berita kebakaran pertama diterima sekitar pukul 11.26 WIB. Tim pemadam kebakaran berangkat empat menit kemudian, tepatnya pukul 11.30 WIB. Armada Damkar Tulungagung tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB dan langsung melakukan upaya pemadaman.
Api baru dapat dikendalikan dan dinyatakan padam pada pukul 12.30 WIB. Meski waktu pemadaman relatif cepat, kondisi rumah sudah terlanjur rusak cukup parah, terutama pada bagian kamar yang menjadi sumber api.
Pemilik rumah diketahui bernama Imam Khambali, warga RT 03 RW 05, Dusun Klaten, Desa Tegalrejo. Ia tidak berada di rumah saat kejadian. Sementara itu, anaknya yang sebelumnya menggunakan laptop juga tidak menyadari bahwa perangkat tersebut bisa memicu konsleting ketika dibiarkan menyala di atas kasur. Dugaan awal ini disampaikan langsung oleh petugas setelah melakukan pemeriksaan lapangan.
Kebakaran yang terjadi dikategorikan dalam skala sedang. Meski tidak ada korban luka maupun korban jiwa, kerugian materi yang ditimbulkan mencapai sekitar 75 juta rupiah.
Sejumlah barang hangus terbakar. Antara lain satu lemari, satu kasur, satu meja, serta laptop yang diduga menjadi pemicu awal kejadian. Kondisi ruangan kamar pun habis terbakar dan membuat struktur rumah mengalami kerusakan.
Kasi Operasional dan Pemadaman Damkar Tulungagung Bambang Pidekso menjelaskan bahwa kebakaran ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan terhadap penggunaan perangkat elektronik di dalam rumah. Ia menjelaskan bahwa banyak warga belum memahami risiko meninggalkan perangkat yang sedang mengisi daya, terutama di atas material yang mudah terbakar.
Bambang menyampaikan bahwa peristiwa seperti ini seharusnya bisa dihindari apabila perangkat tidak diletakkan di tempat rawan panas.
“Api pertama muncul dari kasur yang terbakar akibat laptop yang sedang di-charge. Saat ditinggal pemiliknya, panas dari perangkat memicu korsleting dan membakar kasur,” ujar Bambang Pidekso.
Baca Juga : Hujan Deras Picu Longsor di Kota Batu, Pondasi Rumah Warga Tergerus Hingga Nyaris Ambruk
Bambang turut berpesan bahwa masyarakat perlu lebih hati-hati, terutama ketika menggunakan alat elektronik yang menghasilkan panas. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sudah beberapa kali menangani kasus serupa. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak meletakkan laptop, ponsel, atau perangkat lain di atas kasur saat di-charge.
“Kami mengingatkan warga agar tidak meninggalkan perangkat elektronik dalam kondisi menyala, apalagi di tempat yang mudah terbakar. Ini penting untuk mencegah kebakaran,” katanya.
Ia juga berterima kasih kepada warga sekitar yang cepat melapor sehingga pemadam dapat bergerak segera. Meski api sudah terlanjur membesar saat petugas tiba, laporan cepat dari warga membuat petugas bisa mencegah api merambat ke rumah lain.
“Kami bersyukur tidak ada korban jiwa, dan kami berharap masyarakat bisa semakin sadar akan potensi bahaya dari kelalaian kecil seperti ini,” ujar Bambang.
Upaya pemadaman melibatkan dua armada damkar dan dua unit suplay air. Petugas yang turun ke lokasi terdiri dari kasi operasional dan pemadaman, analis kebakaran, koordinator, tim Baruna, serta anggota koramil dan Polsek Rejotangan.
