Kota Blitar Cemerlang Dipimpin Mas Ibin: Stunting Turun Drastis, Dapat Insentif Rp6,4 Miliar dari Pemerintah Pusat
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Nurlayla Ratri
14 - Nov - 2025, 12:08
JATIMTIMES — Kota Blitar kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, S.H.I. (Mas Ibin), pemerintah pusat menganugerahkan Dana Insentif Fiskal (DIF) Tahun Berjalan 2025 sebesar Rp6,4 miliar atas keberhasilan daerah ini menurunkan angka stunting secara signifikan.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting 2025, yang digelar di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Baca Juga : Diskon Akhir Tahun Graha Bangunan Blitar: Peralatan Tekiro RYU Turun Harga Hingga 10 Persen
Rakornas dihadiri oleh Menko PMK Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BKKBN Wihaji, Wamendagri Bima Arya, serta perwakilan kepala daerah dari seluruh Indonesia. Dalam kesempatan itu, Wapres Gibran menegaskan bahwa penurunan stunting merupakan program strategis nasional yang harus dikawal bersama.
“Kuncinya adalah sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Kita tidak bisa bekerja sendiri,” tegas Gibran dalam sambutannya.
Wapres Gibran juga mengapresiasi daerah-daerah yang menunjukkan capaian terbaik. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, hanya 50 daerah dari 514 kabupaten/kota di Indonesia yang berhak menerima dana insentif fiskal, termasuk Kota Blitar.

Turun Drastis, Lampaui Target Nasional
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperinda) Kota Blitar, Tri Iman Prasetyono, menjelaskan bahwa capaian ini diraih berkat kerja lintas sektor yang konsisten dan terukur. Menurutnya, penilaian dilakukan secara komprehensif oleh lima kementerian, yakni Bappenas, Kemendagri, BKKBN, Kemenkes, dan Kemenkeu.
“Yang dinilai bukan hanya hasilnya, tetapi juga prosesnya — mulai dari dokumen perencanaan, penganggaran yang di-tagging khusus untuk stunting, hingga upaya aktif baik yang bersifat sensitif maupun spesifik,” ujarnya.
Tri Iman mengungkapkan, Kota Blitar berhasil menurunkan angka stunting dari 17,7 persen menjadi 11,4 persen, atau turun sekitar 6,3 persen dalam satu tahun. Angka ini berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan.
“Secara nasional, prevalensi stunting sekarang di angka 19,8 persen. Jadi kita sudah jauh melampaui target nasional yang baru akan dicapai tahun 2029, yakni 14 persen,” terang Tri Iman.
Menurutnya, capaian itu tidak lepas dari strategi pencegahan yang dijalankan secara berlapis, mulai dari edukasi calon pengantin melalui program Kencan SAE yang digagas Wali Kota Blitar, pemberian vitamin untuk remaja putri, hingga edukasi kesehatan reproduksi di sekolah.
“Program penurunan stunting ini merupakan hasil sinergi antar-OPD. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menjadi leading sector, sementara Bapperinda merancang perencanaan, BPKAD menyiapkan penganggaran, dan Diskominfotik berperan dalam penyebarluasan informasi kepada publik,” jelasnya.
Tri Iman menambahkan, Kota Blitar termasuk lima daerah dengan perolehan insentif fiskal terbesar. Dari total Rp300 miliar dana yang dialokasikan pemerintah pusat, Kota Blitar menerima Rp6,4 miliar, selisihnya hanya ratusan juta dibandingkan penerima tertinggi.
“Dana insentif fiskal ini adalah bentuk penghargaan atas kinerja daerah dalam mendukung program strategis nasional, terutama penurunan stunting. Ini hadiah atas kerja keras lintas sektor,” tambahnya.

Apresiasi dari Pemerintah Pusat
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemberian DIF ini merupakan implementasi dari Keputusan Menteri Keuangan Nomor 330 Tahun 2025, yang menilai kinerja daerah berdasarkan efektivitas program prioritas nasional.
“Pemerintah ingin memberikan penghargaan nyata bagi daerah yang berhasil menurunkan angka stunting, sesuai amanat Perpres Nomor 71 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Baca Juga : 103 Warga Disabilitas Terima Insentif Tahap I, Wali Kota Batu Nurochman: Tetap Semangat Berkarya
Rata-rata daerah penerima insentif memperoleh alokasi antara Rp5,1 hingga Rp6,9 miliar. Tiga daerah dengan perolehan tertinggi adalah Kabupaten Tangerang, Kota Pasuruan, dan Kota Madiun, masing-masing sekitar Rp7 miliar. Kota Blitar turut mendapat acungan jempol karena berada di jajaran penerima terbesar dengan nilai Rp6,4 miliar.

Visi Daerah, Bukti Kepemimpinan
Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin yang akrab disapa Mas Ibin, menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam membangun sumber daya manusia yang lebih sehat dan berkualitas.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja bersama seluruh elemen. Kami berkomitmen untuk terus menekan angka stunting agar anak-anak Blitar tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,” ujarnya singkat.
Mas Ibin menegaskan bahwa visi pembangunan Kota Blitar di bawah kepemimpinannya tetap menempatkan penurunan stunting sebagai salah satu prioritas utama. Ia memastikan program ini akan terus diperkuat melalui integrasi lintas dinas serta peningkatan partisipasi masyarakat.
“Dengan sinergi antarinstansi, mulai dari perencanaan hingga edukasi keluarga, kita ingin memastikan tidak ada lagi anak-anak Blitar yang kekurangan gizi,” ujarnya.

Sinergi Membangun Generasi Emas
Kota Blitar kini menjadi salah satu contoh keberhasilan kolaborasi daerah dalam mengimplementasikan kebijakan nasional. Ke depan, Bapperinda bersama OPD terkait akan memasukkan capaian ini ke dalam dokumen perencanaan jangka menengah daerah, memastikan program penurunan stunting berjalan berkelanjutan.
Menurut Tri Iman, keberhasilan ini bukan sekadar angka, tetapi refleksi dari kerja nyata pemerintah daerah dalam membangun masa depan generasi Blitar.
“Turunnya stunting hingga 11,4 persen membuktikan bahwa intervensi yang dilakukan efektif. Ini bukan akhir, melainkan pijakan untuk terus memperkuat kualitas hidup masyarakat,” tutupnya.

