Investasi Masih Diminati, Satu Lagi Hotel Bintang Lima Hadir di Kota Malang

Reporter

Hendra Saputra

09 - Nov - 2025, 03:10

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Malang (Disnaker-PMPTSP) Arif Tri Sastyawan (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)


JATIMTIMES - Momentum investasi di sektor perhotelan kembali menghangat di Kota Malang di akhir tahun ini. Salah satu hotel kenamaan bintang lima akan segera mencakar langit Kota Malang. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Malang (Disnaker-PMPTSP) Arif Tri Sastyawan membenarkan bahwa iklim investasi di Kota Malang sangat dimintai investor. Buktinya, hotel kenamaan akan segera dibangun. 

Baca Juga : Konsumen Tetap Rasional: Mobil ICE dan Hybrid Masih Diincar karena Harga Jual Kembali Lebih Baik

“Kami bersyukur karena satu lagi investasi hotel bintang lima hadir di Kota Malang, yaitu Novotel. Perizinan PBG-nya sudah selesai dan InsyaAllah tahun depan mulai dibangun,” kata Arif. 

Hotel internasional jaringan Novotel disiapkan di Jalan Letjen Sutoyo, Kecamatan Lowokwaru, sebagai bukti bahwa Malang kembali menjadi magnet bagi pengembangan akomodasi kelas atas di Jawa Timur. Kehadiran proyek ini diharapkan tidak hanya memperkuat citra kota sebagai destinasi wisata dan bisnis, tetapi juga membuka peluang besar terhadap penyerapan tenaga kerja lokal serta pendapatan daerah baru dari sektor pajak hotel dan restoran. 

“Kami berharap kehadiran investasi baru ini bisa menambah penyerapan tenaga kerja serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama dari sektor pajak hotel dan restoran,” kata Arif. 

Sampai triwulan ketiga 2025, realisasi investasi di Kota Malang tercatat mencapai sekitar Rp 2,5 triliun dari target sebesar Rp 3,1 triliun. Artinya, masih ada gap sekitar Rp 600 miliar hingga Rp 1 triliun yang harus segera direalisasikan agar target dapat tercapai. 

“Triwulan terakhir ini kita masih kekurangan sekitar Rp 1 triliun. Mudah-mudahan beberapa perizinan yang masuk di triwulan keempat ini bisa terealisasi, sehingga awal tahun nanti target investasi bisa tercapai,” jelas Arif. 

Selain proyek hotel bintang lima, pihak pemkot juga memproyeksikan pelebaran investasi pada proyek kondotel atau apartemen hybrid di kawasan Lowokwaru. Arif menegaskan bahwa pengembangan ini menjadi bagian dari upaya diversifikasi investasi yang tidak hanya mengandalkan hotel. 

“Target saya di 2025 ini juga akan ada Kondotel apartemen di kawasan Lowokwaru,” ujarnya. 

Baca Juga : Semangat Kepahlawanan lewat Rock Day Festival 2025, Mbak Wali: Musik Jadi Ruang Ekspresi dan Persatuan

Data dukungannya pun cukup menjanjikan. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Kota Malang pada Juli 2025 menembus 51,80 persen, dengan klasifikasi hotel berbintang mencapai 62,54 persen, dan non-bintang 38,67 persen. Angka ini menunjukkan bahwa daya tarik akomodasi di Malang terus membaik dalam setahun terakhir. 

Namun, tantangan juga masih menanti. Pada bulan Mei 2025, TPK gabungan hotel di Kota Malang justru tercatat turun ke angka 44,50 persen, akibat penurunan okupansi di hotel non-bintang. 

Dengan momentum yang ada, hadirnya hotel bintang lima dan proyek kondotel menjadi sinyal kuat bahwa sektor perhotelan dan akomodasi di Malang semakin disorot investor. Jika seluruh rangkaian izin, pembangunan dan penyerapan tenaga kerja berjalan sesuai rencana, maka target investasi senilai Rp 3,1 triliun dapat tercapai, dan Kota Malang pun semakin mengukuhkan diri sebagai kota pilihan investasi pariwisata. 

 


Topik

Ekonomi, Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, hotel bintang lima,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette