Nabi Tanpa Umat: Kisah Heroik Sam’un AS yang Jarang Diketahui
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
09 - Jul - 2025, 10:20
JATIMTIMES – Di balik deretan kisah para nabi dan rasul yang dikenal luas, ada satu nama yang sering luput dari perhatian: Sam’un AS. Ia adalah satu dari ribuan nabi yang disebut dalam literatur Islam, namun uniknya, Sam’un hidup dan berjuang tanpa satupun pengikut.
Menurut Imam Ibnu Katsir dalam kitab Qashash al-Anbiyaa, jumlah nabi mencapai 124.000, sementara rasul berjumlah 313. Dari angka luar biasa itu, hanya sedikit yang kisahnya tertulis lengkap dalam Al-Qur'an maupun hadis. Salah satu kisah langka dan penuh hikmah adalah tentang Nabi Sam’un AS, seorang nabi dari kalangan Bani Israil yang diutus di wilayah Romawi.
Baca Juga : Patroli Humanis, Kasat Samapta Polres Situbondo Bagikan Nasi Kotak kepada Warga dan Pelajar
Dalam Janibal Ma’rifat karya Dafiq Rohman, dijelaskan bahwa Sam’un AS adalah nabi yang tidak memiliki pengikut. Hal ini diperkuat oleh sabda Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwa pernah diperlihatkan kepada beliau barisan umat-umat terdahulu. Di antara mereka, ada nabi yang hanya diikuti satu-dua orang, dan ada pula nabi yang sama sekali tidak memiliki pengikut.
“Telah diperlihatkan kepadaku umat-umat, maka aku melihat seorang nabi bersama sekelompok kecil, ada pula nabi yang hanya bersama satu atau dua orang, dan ada nabi yang tidak disertai oleh seorang pun.” (HR Bukhari dan Muslim).
Sam’un AS termasuk dalam kategori terakhir, nabi yang berjalan sendiri dalam dakwahnya, tanpa didampingi seorang pun.
Kisah Nabi Sam’un AS tak hanya menggambarkan kesendiriannya dalam berdakwah, tetapi juga memperlihatkan keberaniannya yang luar biasa. Dalam kitab Muqasyafatul Qulub karya Imam al-Ghazali dan Qishashul Anbiyaa oleh Ibnu Katsir, Sam’un AS digambarkan sebagai sosok yang sangat kuat dan gagah berani. Ia dikenal sebagai pejuang tangguh yang melawan tirani penguasa zalim di masa itu.
Raja dari bangsa kafir yang berkuasa saat itu merasa terancam dengan keberadaan Sam’un AS. Ia bahkan mengumumkan sayembara: siapa saja yang berhasil menangkap nabi tersebut akan diberi imbalan emas dan permata. Sayangnya, pengkhianatan datang dari orang terdekat. Sang istri sendiri yang mengikat Sam’un saat tertidur, sehingga ia ditangkap dan diseret ke hadapan raja...