Mau Tambah Pahala Setelah Asyura? Begini Hukum Puasa 11 Muharram Menurut Ulama
Reporter
Mutmainah J
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
06 - Jul - 2025, 09:22
JATIMTIMES - Bulan Muharram dikenal sebagai salah satu bulan istimewa dalam kalender Islam. Selain menjadi awal tahun hijriah, Muharram juga dipenuhi berbagai ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar. Salah satunya adalah puasa Tasu’a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram) yang sangat dianjurkan karena pahalanya luar biasa, bahkan bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.
Namun, setelah melaksanakan puasa Tasu’a dan Asyura, banyak umat Islam yang kemudian bertanya-tanya: “Bolehkah berpuasa pada tanggal 11 Muharram?” Apakah ada anjuran untuk melanjutkan puasa pada hari ke-11, atau cukup hanya pada dua hari sebelumnya? Pertanyaan ini sering muncul setiap tahun, terutama karena terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai dalil dan keutamaannya.
Baca Juga : Hadirkan Dai dan Pelawak Kondang, Santunan Anak Yatim di Desa Wates Dipadati Ribuan Jamaah
Mengetahui hukum dan keutamaan puasa 11 Muharram penting, supaya ibadah yang dilakukan tidak hanya sah tetapi juga bernilai pahala di sisi Allah SWT.
Apalagi, Rasulullah SAW sendiri pernah menyinggung tentang keutamaan memperbanyak puasa di bulan Muharram. Sehingga, sebagian ulama menyebutkan bahwa melanjutkan puasa di tanggal 11 Muharram adalah bentuk kehati-hatian sekaligus menyempurnakan ibadah puasa Asyura.
Lantas, bolehkah berpuasa di tanggal 11 Muharram? Berikut anjuran dan dasar hukumnya
Anjuran dan Dasar Hukum Puasa 11 Muharram
Rasulullah SAW menganjurkan agar puasa Asyura tidak dilakukan sendirian pada tanggal 10 Muharram saja.
Tujuannya agar tidak menyerupai kebiasaan puasa kaum Yahudi, yang juga berpuasa pada hari tersebut.
Hal ini berdasar sabda Nabi Muhammad SAW:
“Berpuasalah kalian pada hari Asyura, dan bedakanlah dari kaum Yahudi dengan berpuasa sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” (HR. Ahmad).
Hadis ini menjadi dalil bolehnya puasa di tanggal 11 Muharram, sebagai bentuk menyelisihi kebiasaan kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 saja.
Sementara itu, ustaz Abdul Somad atau UAS dalam ceramahnya menjelaskan bahwa puasa sunah pada 9, 10, dan 11 Muharram merupakan bentuk penyempurnaan dan pembeda dari amalan umat terdahulu.
"Jangan sama puasanya dengan puasa Bani Israil. Bedakan puasamu dengan puasa orang Yahudi. Mereka puasanya hanya tanggal 10 saja...