PERWOSI Kabupaten Blitar Serukan Cinta Pasar Tradisional lewat Senam dan Aksi Sosial
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
04 - Jul - 2025, 07:26
JATIMTIMES – Di tengah gempuran pasar modern dan tren belanja daring, Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI) Kabupaten Blitar mengambil langkah tak biasa. Lewat kegiatan bertajuk “PERWOSI Goes to Pasar Tradisional”, organisasi ini menyuarakan semangat mencintai pasar rakyat, sekaligus menumbuhkan kembali budaya belanja langsung di pasar tradisional.
Kegiatan yang digelar pada Jumat pagi (4/7/2025) di Pasar Sutojayan, Kabupaten Blitar ini, menjadi perwujudan nyata dari jurnalisme pembangunan: sinergi antara gerakan sosial, olahraga, dan penguatan ekonomi lokal.
Baca Juga : Arya Pangiri: Raja Pajang dari Darah Demak
Ketua PERWOSI Kabupaten Blitar, Ariana Beky Herdihansyah—yang juga istri Wakil Bupati Blitar—tampak hadir langsung memimpin jalannya acara. Ia membuka kegiatan dengan penyerahan bantuan sosial dan santunan kepada anak-anak yatim di sekitar pasar. Sentuhan humanis ini menjadi pembuka yang kuat, memperlihatkan wajah PERWOSI tak hanya sebagai organisasi olahraga perempuan, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial.
“Kegiatan ini adalah bentuk nyata kepedulian perempuan Kabupaten Blitar terhadap sesama, sekaligus panggilan untuk kembali mencintai pasar tradisional,” ungkap Ariana, dalam pernyataan yang disampaikan kepada peserta dan pedagang.
Ariana menjelaskan, PERWOSI ingin menghadirkan semangat baru dalam mendukung roda perekonomian lokal. Menurutnya, pasar tradisional memiliki peran vital dalam menjaga sirkulasi ekonomi rakyat kecil, menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, dan menjadi ruang interaksi sosial yang tak tergantikan oleh algoritma belanja daring.
Setelah penyerahan santunan, acara dilanjutkan dengan senam bersama di Alun-Alun Lodoyo yang terletak tepat di depan Pasar Lodoyo.Ratusan peserta dari berbagai komunitas perempuan, organisasi kewanitaan, dan pengunjung pasar larut dalam semangat kebersamaan. Musik yang menghentak dan gerakan energik membaurkan batas antara pejabat dan masyarakat.
“Pasar bukan hanya tempat jual beli, tapi pusat denyut kehidupan ekonomi rakyat,” ujar Ariana. Ia mengajak seluruh peserta untuk tak sekadar berolahraga, tetapi juga membeli produk lokal di pasar sebagai bentuk dukungan konkret.
Kegiatan ini disambut antusias oleh pedagang pasar. Mereka merasa mendapat dukungan moral dan ekonomi dari kehadiran PERWOSI...