38 Ribu Warga Surabaya Gunakan Aplikasi ASSIK untuk Cari Kerja Sesuai Keahlian
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Nurlayla Ratri
04 - Jul - 2025, 12:07
JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) mencatat, pengguna aplikasi Link and Match ASSIK (Arek Suroboyo Siap Kerjo) mencapai sekitar 38 ribu. Rata-rata, pengguna aplikasi berbasis website tersebut diakses oleh pencari kerja usia produktif.
Kepala Disperinaker Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, melalui aplikasi ASSIK, pencari kerja bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan upah minimum kota (UMK) Surabaya. Hebi mengungkapkan, mayoritas pengguna aplikasi ini adalah pencari kerja usia 18 tahun ke atas.
Baca Juga : Wali Kota Eri Cahyadi Paparkan Capaian Pembangunan Surabaya Dihadapan Menteri PAN-RB
“Mereka (pengguna aplikasi ASSIK) belum tentu menganggur, mungkin ada yang sambil dagang atau ngojek. Tetapi mereka mendaftar ke kami tentunya ingin menjadi pekerja penerima upah untuk meningkatkan perekonomian keluarga,” kata Hebi.
Hebi menjelaskan, melalui aplikasi ASSIK, pencari kerja bisa mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya dan gaji UMK. Dirinya juga memastikan, lowongan pekerjaan yang tersedia di aplikasi tersebut sudah terverifikasi.
“Sehingga meminimalisir potensi lowongan kerja fiktif yang marak beredar di sosial media. Ini salah satu usaha agar usia produktif mendapat pekerjaan di sektor yang sesuai dengan keahlian mereka,” jelas Hebi.
Mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya itu menyebutkan, adanya aplikasi ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran terbuka di Surabaya. Ia menargetkan, pengangguran terbuka di Surabaya bisa turun 0,4 persen di tahun 2025.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya, angka pengangguran terbuka di Kota Pahlawan terus mengalami penurunan sejak tahun 2020. Pada tahun 2020, angka pengangguran terbuka di Surabaya berada di angka 9,79 persen. Kemudian pada tahun 2021 menurun menjadi 9,68 persen, di tahun 2022 terus menurun hingga 7,62 persen, dan di tahun 2023 turun menjadi 6,76 persen. Kemudian di tahun 2024, pengangguran terbuka turun lagi menjadi 4,91 persen. “Tahun ini harapannya bisa turun sampai 0,4 persen atau lebih,” tambahnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya