Mobil Tertabrak KA Singasari di Sanankulon Blitar, Satu Orang Tewas
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
11 - Mar - 2025, 07:23
JATIMTIMES – Jerit peringatan warga di sekitar perlintasan sebidang Dusun Genengan, Desa Sanankulon, Kabupaten Blitar, terdengar nyaring sore itu. Namun, suara yang seharusnya menjadi penyelamat seakan kalah oleh derasnya gerimis dan kaca mobil Honda HR-V putih berpelat AG 1895 MG yang tertutup rapat.
Pada Senin, 10 Maret 2025, dalam hitungan detik, dentuman keras mengguncang udara. KA Singasari yang melaju dari Blitar menuju Jakarta menghantam bagian depan mobil, menghempaskannya sejauh delapan meter.
Baca Juga : Angin Kencang Terjang Turen, Lansia Alami Luka-luka Usai Tertimpa Pohon Tumbang
Di dalam mobil, dua pria terjebak dalam malapetaka yang tak terhindarkan. Misnanto (55), yang duduk di kursi sebelah kiri, meregang nyawa di lokasi kejadian. Sementara itu, sopir mobil, Hariyanto (54), terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
AKP Andang Wastiono, Kasat Lantas Polres Blitar Kota, mengungkapkan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.54 WIB. “Saat itu cuaca gerimis. Mobil awalnya sempat berhenti di dekat perlintasan, seperti hendak putar balik. Tapi entah kenapa, kendaraan justru terus melaju menyeberang rel,” katanya.
Padahal, dari arah Blitar, KA Singasari melaju dengan kecepatan tinggi. Sejumlah saksi, termasuk pedagang di sekitar lokasi, sempat berteriak memberi peringatan. Namun, kemungkinan besar suara itu tak terdengar oleh sopir yang berada di dalam kabin dengan kaca tertutup.
“Warga sempat berusaha memperingatkan, tapi mungkin pengemudi kurang mendengar. Sekejap kemudian, tabrakan tak terhindarkan,” imbuh Andang.
Benturan keras membuat kendaraan ringsek, pintu dan kaca pecah berserakan. Misnanto yang duduk di kursi penumpang sebelah kiri, terkena imbas paling fatal. Nyawanya tak bisa diselamatkan. Sementara Hariyanto yang berada di balik kemudi, meski selamat, harus dilarikan ke rumah sakit dengan luka-luka.
Perlintasan sebidang tanpa palang pintu ini sudah lama menjadi momok bagi warga sekitar. Tak ada penjaga, tak ada alarm otomatis, hanya mengandalkan naluri dan kehati-hatian pengguna jalan.
Baca Juga : Baca Selengkapnya