Wali Kota Mas Ibin Buka SAE Ramadan Festival, Hidupkan Pasar Legi dan UMKM Blitar
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
04 - Mar - 2025, 06:22
JATIMTIMES – Pemerintah Kota Blitar kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekonomi kerakyatan dengan menggelar SAE Ramadan Festival 2025. Acara ini dibuka langsung oleh Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin (Mas Ibin), didampingi Wakil Wali Kota Blitar, Elim Tyu Samba (Mbak Elim), Sekda Priyo Suhartono serta jajaran Forkopimda di lantai 2 Pasar Legi, Selasa sore (4/3/2025).
Festival ini tidak sekadar menjadi ajang belanja kebutuhan Ramadan, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk menggerakkan kembali ekonomi pasar tradisional dan UMKM. Dalam sambutannya, Mas Ibin menegaskan pentingnya meramaikan Pasar Legi yang telah menjadi ikon perdagangan Kota Blitar.
Baca Juga : Selaraskan Program, Bupati Gresik Kumpulan Seluruh Kepala OPD, Camat hingga Kades
“Kalau Pasar Legi ini ramai, semua akan untung. Pedagangnya untung, masyarakat untung, pemerintah juga untung. Karena itu, SAE Ramadan ini harus sukses,” ujar Mas Ibin.
Menurutnya, seluruh pihak perlu bersinergi agar festival ini berjalan lancar dan berdampak positif bagi perekonomian lokal. Ia juga berpesan kepada pedagang untuk menjaga kualitas produk dan memperlakukan pembeli dengan baik.
“Jangan ada yang menjual barang kadaluarsa atau mengurangi timbangan. Jika pembeli puas, mereka akan kembali. Sebaliknya, kalau ada keluhan yang viral, dampaknya bisa merugikan seluruh pedagang,” lanjutnya.
Selain itu, Mas Ibin juga mengingatkan masyarakat agar menjadi pembeli yang cerdas dengan memilih barang berkualitas dan sesuai kebutuhan. Ia berharap warga Kota Blitar lebih mengutamakan membeli produk lokal untuk mendukung UMKM setempat.
85 Pedagang Meriahkan SAE Ramadan Festival
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Hakim Sisworo, melaporkan bahwa SAE Ramadan Festival diikuti oleh 85 pedagang. Terdiri dari 46 UMKM yang mendaftar secara resmi serta 39 pedagang lama Pasar Legi lantai 2. Selain itu, ada sekitar 20 penjual takjil yang berjualan di pelataran Pasar Legi.
Menurut Hakim, penjual takjil di Pasar Legi merupakan pedagang yang tidak mendapatkan tempat di Pasar Takjil Jalan Kenanga, yang lebih dulu beroperasi sejak 1 Maret 2025, atau hari pertama Ramadan.
“Di Jalan Kenanga, omzet dalam dua hari pertama Ramadan mencapai Rp88 juta. Ini menunjukkan tingginya daya beli masyarakat saat bulan puasa,” ungkap Hakim...