Pisang Jenis Baru asal Kabupaten Malang Bakal Dilakukan Uji DNA
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
A Yahya
24 - Mar - 2021, 11:40
MALANGTIMES - Pisang jenis baru yang ditemukan oleh para petani asal Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang bakal segera menjalani serangkaian penelitian lanjutan. Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang Budiar Anwar, serangkaian penelitian tersebut dilakukan guna memenuhi standar sertifikasi.
”Beberapa waktu lalu kami diundang rapat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov Jawa Timur), dan kita akan dibantu untuk sertifikasi temuan pisang jenis baru ini,” ungkapnya kepada MalangTIMES.com.
Baca Juga : Pengakuan Keluarga, Ini Fakta Baru Tentang Wanita yang Ditemukan Tewas Telanjang di Kabupaten Malang
Dalam serangkaian uji sertifikasi tersebut, temuan pisang jenis baru yang diberi nama Pisang Mulyo oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa ini, bakal diawali dengan peninjauan lokasi guna meneliti pohon induknya.
Nantinya, pohon induk dari Pisang Mulyo ini juga akan dilakukan pengujian deoxyribonucleic acid (DNA). ”Syarat sertifikasi ada banyak, seperti misalnya uji DNA, kemudian cek lokasi, hingga penelitian pohon induk dan sebagainya,” ulasnya.
Menurutnya, serangkaian uji sertifikasi tersebut dilakukan guna memastikan jika pisang yang dibudidaya oleh petani asal Desa Srimulyo tersebut benar-benar temuan pisang jenis baru.
”Di Jatim bahkan diseluruh Indonesia mungkin belum ada yang sejenis itu, sempat ada yang mengatakan jika Pisang Mulyo ini bibitnya dari Amerika Latin dan sebagainya. Kami tidak tahu persis, karena itu akan dilakukan pengujian,” imbuhnya.
Budiar berharap, hasil dari uji sertifikasi terhadap Pisang Mulyo ini dapat membuktikan jika pisang yang membuat Gubernur Jatim terkesima ini, benar-benar pisang jenis baru. ”Jadi mudah-mudahan itu asli dari Kabupaten Malang, tidak ada ditempat lain. Tentunya kita patut bersyukur mempunyai pisang asli dari Kabupaten Malang yang unggul. Nantinya akan di sertifikasi oleh Kementan (Kementrian Pertania) di Jakarta,” ujarnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya