JATIMTIMES – Musim hujan mulai merata di hampir seluruh wilayah Jawa Timur. BMKG memperkirakan dalam beberapa hari mendatang intensitas cuaca ekstrem akan meningkat, ditandai dengan hujan lebat, angin kencang, serta potensi munculnya genangan hingga banjir di sejumlah titik rawan.
Mengantisipasi kondisi tersebut, UPT Pengelolaan SDA Ngajum bergerak cepat menggelar kerja bakti di Daerah Irigasi (DI) Mergan, Kamis (5/11). Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan agar saluran irigasi tetap berfungsi maksimal dan mampu menampung debit air saat curah hujan meningkat.
Baca Juga : Bupati Malang Tinjau Landfill Mining di TPA Paras Poncokusumo, Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Produksi Semen
Selama kegiatan berlangsung, petugas UPT bersama warga membersihkan endapan lumpur, sampah, ranting, serta material lainnya yang dikhawatirkan dapat menyumbat aliran air.
“Kerja bakti ini untuk memastikan aliran air tetap lancar. Kalau salurannya bersih, limpasan saat hujan deras bisa lebih mudah dikendalikan,” ujar salah satu petugas UPT Pengelolaan SDA Ngajum.
Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Malang Farid Habibah memberikan apresiasi terhadap kesiapsiagaan UPT Ngajum yang langsung menindaklanjuti potensi cuaca ekstrem. Menurut dia, perawatan saluran irigasi harus diprioritaskan di awal musim penghujan.
“Begitu memasuki musim hujan, pembersihan saluran tidak boleh ditunda. Semua harus disiapkan dari sekarang sebelum volume air meningkat,” tuturnya.
Habibah juga mengingatkan masyarakat agar ikut menjaga kebersihan saluran air. “Sampah yang dibuang sembarangan bisa membuat saluran tersumbat dan memicu genangan. Dampaknya akan kembali ke warga sendiri, terutama saat hujan deras,” tegasnya.
Habibah menambahkan, kondisi cuaca yang makin sulit diprediksi membuat irigasi perlu dicek dan dibersihkan secara berkala. Menurut dia, jaringan irigasi yang terjaga kebersihannya dapat membantu mencegah banjir lokal sekaligus memastikan kebutuhan air untuk pertanian tetap stabil.
Prediksi cuaca ekstrem dalam waktu dekat membuat pembersihan di DI Mergan dianggap sangat penting. Pembersihan rutin dapat mengurangi hambatan di saluran yang berpotensi menyebabkan luapan air ketika hujan turun dengan intensitas tinggi.
“Cuaca yang tidak menentu, sehingg saluran harus benar-benar siap menerima debit air yang besar kapan pun,” jelas Habibah.
Baca Juga : Musim Hujan, UPT Pengelolaan SDA Ngantang Gerak Cepat Bersihkan Irigasi di Kasembon
Kegiatan gotong royong berlangsung penuh antusias. Petugas bersama warga mengangkat lumpur, memangkas vegetasi liar, dan menyingkirkan sampah rumah tangga yang terbawa arus.
Selain itu, warga membuat tanggul sementara menggunakan karung berisi tanah agar aliran air tetap terkendali.
Dengan saluran yang bersih, risiko air meluap ke permukiman maupun lahan pertanian diharapkan dapat diminimalkan. “Kalau salurannya bersih, air ke sawah juga stabil. Ini penting untuk menghindari gangguan saat musim hujan,” tambah petugas UPT lainnya.
Di sisi lain, Dinas PU SDA Kabupaten Malang terus menggencarkan edukasi agar masyarakat ikut menjaga saluran air. Habibah menegaskan bahwa kolaborasi seluruh elemen sangat menentukan keberhasilan pencegahan banjir.
“Puncak musim hujan sudah semakin dekat. Kami mengimbau masyarakat ikut menjaga kebersihan saluran air. Kalau semua ikut peduli, risiko banjir bisa ditekan dan aktivitas pertanian tetap aman,” pungkas Habibah.
