JATIMTIMES - Aula Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Selasa malam (11/11/2025), dipenuhi antusiasme warga. Deretan kursi hijau tersusun rapi menampung masyarakat dari Kelurahan Kauman dan sekitarnya yang datang untuk mendengarkan langsung penjelasan Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin yang akrab disapa Mas Ibin.
Malam itu, dalam forum santai bertajuk Ngobras (Ngobrol Sareng Mas Wali), wali kota memaparkan program besar yang segera diwujudkan di Kota Blitar: pembangunan Sekolah Rakyat, lembaga pendidikan bertaraf internasional yang dikhususkan bagi warga miskin.
Baca Juga : Wujudkan Madrasah Adiwiyata, MTsN 2 Kota Malang Olah Sampah Dapur Jadi Eco-Enzym dan POC
Mas Ibin menyebut kegiatan sosialisasi ini sebagai langkah awal menuju pembangunan fisik yang akan dimulai dalam waktu dekat. Ia menegaskan, pemerintah kota ingin memastikan seluruh warga memahami dan mendukung proyek strategis nasional tersebut.
“Kami baru sempat secara formal mengundang masyarakat di sekitar Kelurahan Kauman. Ini untuk memberikan sosialisasi karena sekolah rakyat ini segera dibangun,” ujar Mas Ibin dalam sambutannya.
Menurutnya, Pemerintah Kota Blitar menyiapkan lahan milik pemerintah yang selama ini disewa oleh sejumlah petani. Proses penyelesaian administratif, seperti penggantian tanaman dan pengembalian ongkos sewa lahan, kini sedang dilakukan secara bertahap. “Kami targetkan selesai tanggal 20 November. Setelah itu lahan dibersihkan dari tanaman, dan pada 24 November nanti lahan sudah siap digunakan,” paparnya.
Salah Satu dari Lima di Jawa Timur
Mas Ibin menambahkan, Sekolah Rakyat merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) yang digagas pemerintah pusat melalui Kementerian Pertahanan. Proyek ini dibangun di lima daerah di Jawa Timur, dan Kota Blitar menjadi salah satu penerima kepercayaan tersebut.
Pemerintah pusat kini tengah menyelesaikan proses lelang proyek, sementara Pemkot Blitar fokus menyiapkan lahan dan aspek pendukung di daerah. “Insya Allah akhir tahun ini atau awal tahun depan sudah bisa peletakan batu pertama,” ujarnya.
Ia menyebutkan, nilai proyek Sekolah Rakyat di Kota Blitar mencapai sekitar Rp240 miliar, angka yang disebutnya fantastis untuk ukuran pembangunan pendidikan di daerah. Mas Ibin menyebut kehadiran sekolah ini sebagai anugerah besar sekaligus kebanggaan bagi Kota Blitar.
“Ini akan menjadi sekolah bertaraf internasional pertama di Kota Blitar. Yang paling membanggakan, sekolah ini disiapkan untuk warga miskin,” tuturnya.
Menurut Mas Ibin, konsep Sekolah Rakyat berbeda dari sekolah unggulan pada umumnya. Pemerintah ingin menghadirkan kualitas pendidikan kelas dunia bagi masyarakat tidak mampu. “Justru warga kaya tidak bisa sekolah di sini. Ini fasilitas untuk warga miskin. Jadi mari kita bahu membahu menyongsong kehadiran sekolah internasional terbesar dan termegah di Kota Blitar,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.
Mas Ibin juga menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan meresmikan 100 titik pembangunan Sekolah Rakyat di tahap pertama di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Blitar. “Nanti kami akan hadir dalam peresmian bersama Presiden. Ini bagian dari sejarah baru bagi Kota Blitar,” ucapnya optimistis.
Forkopimda Kompak Kawal Proyek Nasional
Dukungan terhadap program ini mengalir dari berbagai unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Blitar. Kepala Kejaksaan Negeri Blitar, Baringin, S.H., M.H., menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan pendampingan hukum agar pelaksanaan proyek tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami, Forkopimda dalam hal ini kejaksaan, siap mendukung proyek strategis nasional karena kepentingannya untuk masyarakat,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Blitar telah memfasilitasi penyediaan lahan dan menjalin koordinasi dengan pemerintah pusat. Pendampingan kejaksaan dilakukan sejak tahap sosialisasi hingga lahan siap digunakan. “Kami ingin memastikan proses berjalan lancar tanpa menimbulkan permasalahan di masyarakat,” katanya.
Baca Juga : Berkat Dukungan BRI Situbondo, UD Akar Dewa Jati jadi UMKM Lokal Berdaya Saing Nasional
Baringin menambahkan, karena proyek ini merupakan bagian dari program nasional, pendampingan utama dilakukan oleh Kejaksaan Agung. Namun Kejaksaan Negeri Blitar tetap akan mengawal pelaksanaan di tingkat daerah. “Untuk sosialisasi sampai hari ini clear. Kami mendampingi wali kota dan sepenuhnya mendukung program Sekolah Rakyat,” ujarnya menegaskan.
Senada, Dandim 0808/Blitar Letkol Inf. Virlani Arudyawan menilai pembangunan Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis untuk mencetak generasi unggul di masa depan. Ia menyebut program ini sejalan dengan visi membangun sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.
“Intinya kami mendukung penuh. Program Sekolah Rakyat ini bagus sekali. Ini sekolah unggulan internasional yang akan mencetak generasi emas dari Kota Blitar,” ucapnya.
Dari Kauman untuk Indonesia
Dukungan serupa datang dari masyarakat setempat. Tokoh warga Kauman, Rahmad Fauzi, menyampaikan apresiasi atas penjelasan langsung dari wali kota dan jajaran Forkopimda. Ia menilai program Sekolah Rakyat akan membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar, baik dari segi pendidikan maupun ekonomi.
“Ya, kami jelas menyambut baik program dari pemerintah pusat dan Pemkot Blitar ini. Semoga berjalan sesuai rencana,” ujarnya.
Menurut Rahmad, keberadaan Sekolah Rakyat akan memacu semangat belajar anak-anak di wilayah Kauman dan sekitarnya. “Setelah dijelaskan oleh Pak Wali Kota, kami melihat sekolah ini akan benar-benar menjadi sekolah yang sangat baik sekali. Tentunya nanti juga akan mempengaruhi sekolah-sekolah lain, baik SD, SMP, maupun SMA,” tuturnya.
Ia juga berharap pembangunan Sekolah Rakyat dapat memberi multiplier effect bagi warga sekitar, termasuk peluang kerja dan peningkatan kualitas lingkungan. “Kami sebagai warga siap mendukung sepenuhnya,” katanya.
Mimpi Besar dari Kota Kecil
Sosialisasi malam itu menjadi penanda dimulainya babak baru perjalanan pendidikan di Kota Blitar. Di balik meja panjang dengan backdrop bertuliskan Sosialisasi Pelaksanaan Program Strategis Nasional: Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Blitar, tampak sinergi antara pemimpin daerah, aparat penegak hukum, TNI, dan masyarakat.
Dalam forum yang berlangsung akrab itu, gagasan besar pemerintah pusat menemukan makna lokalnya: gotong royong warga Blitar untuk menjemput masa depan pendidikan yang lebih adil.
Di bawah kepemimpinan Mas Ibin, pembangunan Sekolah Rakyat bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga simbol pemerataan kesempatan dan pengakuan atas hak warga miskin untuk menikmati pendidikan berkualitas dunia. Dari Kauman, semangat itu tumbuh menjadi bagian dari cita-cita nasional untuk mencetak generasi emas Indonesia.
