JATIMTIMES - Uji laboratorium sampel dugaan kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Malang disebut telah keluar hasilnya. Saat ini, hasil uji laboratorium tersebut telah diserahkan ke Satuan Tugas (Satgas) Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Malang.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo membenarkan jika uji laboratorium tersebut telah keluar hasilnya. "Hasil uji laboratorium sudah keluar," ujarnya saat dikonfirmasi JatimTIMES, Selasa (11/11/2025) malam.
Baca Juga : Wujudkan Respons Cepat di Perairan, Polresta Banyuwangi Uji Kapal Patroli Baru
Saat ini, disampaikan Wiyanto, hasil uji laboratorium sampel MBG tersebut telah diserahkan kepada Satgas BGN Kabupaten Malang. "Sudah disampaikan di Satgas BGN Kabupaten Malang pada hari ini (Selasa, 11/11/2025)," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan siswa dan dua guru di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khalifah, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang diduga mengalami keracunan pada Kamis (23/10/2025). Para siswa hingga guru tersebut mengalami gejala mual, muntah, hingga pusing dan harus dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan setelah diduga menyantap hidangan pada program MBG.
Berdasarkan data kepolisian Polres Malang, terkonfirmasi total ada 33 siswa dan guru yang sempat menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan usai diduga mengalami keracunan. Ketika itu, beberapa korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan. Di mana, sebagian di antaranya juga ada yang dilarikan ke klinik terdekat dari lokasi sekolah mereka untuk mendapat penanganan medis.
Sebagai informasi, menu yang disantap para siswa dan guru tersebut terdiri dari ayam goreng, sayuran berupa jagung-wortel, nasi, tahu saus barbeque, hingga buah pisang. Saat ini, para korban diduga keracunan MBG tersebut telah pulih dan sudah diperkenankan pulang usai menjalani perawatan.
Di sisi lain, kejadian dugaan keracunan MBG tersebut hingga kini juga sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak terkait. Beberapa sampel yang diambil oleh pihak kepolisian saat itu juga telah dikirim untuk dilakukan uji lebih lanjut di laboratorium.
Pada serangkaian penyelidikan tersebut, polisi juga menelusuri pihak penyedia MBG kepada para terduga korban keracunan tersebut. Diketahui, penyedia MBG yang disantap para siswa dan guru tersebut berasal dari Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Rabu Besok, Polisi Gelar Perkara Kasus Yai Mim dan Tetangganya
Sesaat setelah adanya kasus dugaan keracunan, operasional dapur penyedia makan bergizi gratis pada SPPG di Desa Mangunrejo tersebut dihentikan sementara oleh BGN. Penghentian sementara operasional oleh BGN tersebut dilakukan untuk kepentingan investigasi hingga evaluasi.
Kemudian, pada Selasa (11/11/2025), uji laboratorium sampel MBG tersebut telah keluar hasilnya. Namun, meski membenarkan jika hasilnya telah keluar, namun sejumlah pihak terkait masih enggan menyampaikannya kepada awak media.
Dimungkinkan saat ini hasil uji laboratorium sampel MBG pada dugaan kasus keracunan tersebut masih dalam tahap pengkajian lebih lanjut. Mengingat hasilnya memang baru keluar pada Selasa (11/11/2025). "Ke Ketua Satgasnya ya, biar satu pintu," pungkas Wiyanto.